93 Orang Kristen Masuk Dalam Anggota Pendiri Partai Ikhwanul Muslimin

Dr. Mohamed Saad Katatni, seorang pemimpin jamaah “Ikhwanul Muslimin” di Mesir pada hari Rabu (18/5) mengajukan berkas-berkas dokumen pendirian partai “Kebebasan dan Keadilan” secara resmi kepada Komite Urusan Partai, sebagai sebuah saluran politik bagi jamaah yang didirikan pada tahun 1928.

Katatni mewakili para pendiri partai mengatakan pada konferensi pers setelah penyerahan berkas-berkas dokumen, bahwa jumlah pendiri yang turut membidangi berdirinya partai sebanyak 8.821 orang dari seluruh provinsi Mesir, di antaranya 978 orang perempuan dan 93 orang Koptik, menurut kantor berita Jerman (DBA).

Ia menambahkan: “Untuk periode mendatang akan diterbitkan nama-nama pendiri sesuai undang-undang, di dua surat kabar harian yang beredar luas. Sementara pembentukan struktur partai di beberapa provinsi dan kantornya akan selesai selama sebulan. Sehingga partai mulai melakukan kegiatannya secara riil pada tanggal 17 Juni mendatang.”

Ia mengatakan bahwa seorang pemikir Kristen, Dr. Rafik Habib telah terpilih sebagai wakil ketua partai. Namun ia membantah bahwa pilihan itu dilakukan karena ia seorang Kristen. Ia menambahkan: “Kami memilih Rafiq Habib bukan karena alasan ia seorang Kristen saja, melainkan karena ia memiliki nilai pemikiran yang tinggi, yang akan menambah nilai partai.”

Ia menilai bahwa “Adanya orang-orang Kristen di antara para pendiri partai, secara praktis menunjukkan bahwa Ikhwanul Muslimin sedang melaksanakan apa yang selama ini dikatakan dan dijelaskan, bahwa saudara-saudara kita yang Kristen adalah mitra di tanah air.”

Sementara itu, Habib membantah dalam pernyataannya yang dipublikasikan oleh surat kabar “Asy-Syuruq” pada hari Rabu (18/5) tentang isu yang beredar terkait terpilihnya sebagai Wakil ktua Partai “Kebebasan dan Keadilan” adalah sebuah upaya dari “Ikhwanul Muslimin” untuk menarik orang-orang Kristen menjadi anggotanya. Ia mengatakan bahwa “Hal ini mutlak tidak benar. Saya tidak berusaha untuk menyeru orang Koptik manapun agar bergabung ke partai, dan hal itu tidak diminta sama sekali kepada saya oleh para pemimpin Ikhwanul Muslimin.”

Ia menolak inisiatif “Ikhwanul Muslimin” untuk berdialog dengan Gereja sebagai upaya menarik perhatian politik untuk mendapatkan suara dari orang-orang Koptik. Ia menilai upaya ini sebagai “sudut pandang yang tidak akurat” dengan alasan bahwa Ikhwanul Muslimin telah berhasil mendapatkan 88 kursi di Parlemen tahun 2005, tanpa ada dialog dengan orang-orang Koptik.”

Sementara Katatni menegaskan bahwa “Kekhawatiran sebagian orang dari apa yang mereka sebut kebangkitan kehidupan politik Mesir adalah tidak berdasar sama sekali.” Ia mengatakan: “Rakyat Mesir beragama secara alami. Sedang kekhawatiran akan kebangkitan Islam ditujukan untuk menyerang arus Islam yang ada di Mesir. Adapun orang yang mengatakan harus belajar demokrasi dan semangat revolusi 25 Januari.” (islammemo.cc, 18/5/2011).

One comment

  1. kok iso lo yo? jarene partai dakwah islam kok mendirikan partai dengan non muslim di dalamnya, apa mereka akan mengakkan Islam. Pntaslah partai2 yg meniru Ikhwnul muslimin tambah rusak karakter dakwahnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*