HTI Press. DPD HTI Surakarta untuk kesekian kalinya kembali menggelar Halaqoh Islam dan Peradaban (HIP) di gedung IPHI Baron Surakarta. Acara ini merupakan upaya untuk mengedukasi umat terkait dengan isu-isu yang sedang berkembang dipandang dari perspektif Islam sekaligus sarana untuk menyampaikan ide syariah dan khilafah ke tengah-tengah umat.
Tema yang diangkat pada kesempatan kali ini adalah NII vs Khilafah. Acara yang penuh sesak dihadiri kaum muslimin dan muslimat itu menghadirkan dua orang pembicara yaitu Ust. Haris Abu Ulya selaku ketua lajnah siyasiyah DPP HTI dan Ust. Ahmad Faiz selaku DPD HTI Soloraya.
Pada kesempatan pertama Ust.Haris Abu Ulya memaparkan tentang isu yang baru hangat di tengah-tengah umat yaitu NII lebih khusus NII KW IX yang meresahkan. Beliau mensinyalir bahwa isu ini sengaja dibuat untuk menciptakan islmiphobia atau semacam ketakutan di tengah-tengah umat terhadap individu maupun jamaah da’wah yang berbicara tentang syariah Islam dan negara Islam yang ujung-ujungnya adalah menjauhkan umat dari perjuangan penerapan syariah yang diwajibkan Allah atas mereka. Padahal menurut beliau bahwa NII terutama NII KW IX sama sekali tidak memiliki visi politik untuk menegakkan negara Islam bahkan ada beberapa aktivitasnya yang bertentangan dengan syariah seperti penghalalan segala cara untuk mencapai target.
Pada kesempatan selanjutnya Ust. Ahmad Faiz mengkritisi ide-ide yang diadopsi oleh NII baik NII versi Kartosuwiryo maupun NII KW IX. Beberapa aspek ide-ide NII ada yang bertentangan dengan ajaran Islam misalnya adalah bentuk negara Islam. Mereka masih menggunakan bentuk Republik yang berasaskan sekulerisme dengan sistem pembagian kekuasaan, sedangkan ajaran Islam memiliki bentuk negara yang khas yaitua Khilafah yang berasaskan pada kalimat tauhid (aqidah Islam) dengan sistem kekuasaan tunggal.
Acara berlangsung cukup menarik. Beberapa hadirin pun juga turut berkontribusi dengan mengajukan beberapa pertanyaan kepada masing-masing pembicara. Sebelum acara diakhiri, Humas DPD HTI Soloraya menyampaikan agenda besar yang akan diselenggarakan HTI di seluruh penjuru Nusantara yaitu Konferensi Rajab. Akhirnya acara diakhiri dengan pembacaan do’a yang penuh khusyuk , bersama-sama memohon kepada Allah untuk segera tegakknya khilafah yang mengikuti metode kenabian. (MJH)