Menteri Kehakiman Mesir, Mohammad Abdul Aziz al-Jundi mengatakan bahwa rezim Zionis Israel berencana untuk membuka jalan bagi mantan Presiden Mesir Hosni Mubarak untuk melarikan diri dari negara Afrika Utara itu.
Dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Mesir, al-Wafd, Selasa (30/5), Jundi juga menuding Israel berusaha untuk memicu perang saudara di Mesir dan mencatat bahwa Tel Aviv berupaya untuk menghancurkan revolusi rakyat Mesir.
Mubarak, yang digulingkan pada Februari lalu, akan menghadapi hukuman mati, jika terbukti bersalah membunuh demonstran anti-rezim selama revolusi. Ia saat ini sedang dalam tahanan polisi di rumah sakit Mesir. Mubarak dilaporkan mengalami serangan jantung beberapa kali selama proses interogasi.
Mubarak memerintah Mesir selama 30 tahun di bawah dukungan langsung Amerika Serikat dan Israel.
Revolusi telah menempatkan hubungan antara Kairo dan Tel Aviv dalam bahaya. Blokade Israe atas Jalur Gaza dan perjanjian damai dengan Mesir, merupakan keprihatinan utama Tel Aviv. (IRIB, 1/6/2011)