Kami akan merangkul semua orang, apakah mereka memilih AKP atau tidak,” kata Erdogan dalam pidato di markas besar partainya seusai kemenangan definitif, Minggu (12/6/2011) malam. Adalet ve Kalkınma Partisi (AKP) atau Partai Keadilan dan Pembangunan menurut hasil penghitungan suara definitif memenangi Pemilu Turki 2011 dengan 49,9% suara (325 kursi). Ini kemenangan AKP tiga kali berturut-turut sejak Pemilu 2002.
Erdogan menjanjikan pihaknya telah diberi wewenang untuk membuat konstitusi baru, juga kesempatan untuk membuat konstitusi baru dengan konsensus. “Kita akan membuat sebuah konstitusi liberal sama sekali. Timur, barat, utara dan selatan akan menemukan diri dalam konstitusi ini,” terang Erdogan. Pernyataan Erdogan , tampaknya untuk menghilangkan keraguan tudingan Partai Erdogan akan menerapkan syariah Islam.
Erdogan sendiri berkali-kali menegaskan mendukung sekulerisme Turki dan tidak akan kembali kepada Khilafah Islam. Saat berbicara dengan anggota Partai Keadilan dan Pembangunan Turki (17/4/2007), Erdogan menyatakan sikapnya mempertahankan sekulerisme Turki. “Demokrasi, sekularisme, dan kekuasaan negara yang diatur oleh undang-undang, adalah prinsip utama dalam sebuah negara republik. Jika ada salah satunya yang hilang, maka pilar bangunan negara akan runtuh. Tidak ada kelompok manapun yang meresahkan pilar-pilar itu. Dengan keinginan masyarakat, maka pilar-pilar itu akan hidup selamanya. ”
Yang mengejutkan,pasca berbagai laporan mengenai “operasi dilomatik dan militer” Amerika Serikat pekan lalu di Turki, Abdullah Gul, Presiden Turki mendadak mengusulkan Gerakan Muqawama Islam Palestina (Hamas) untuk mengakui eksistensi Israel. Kantor berita Fars (22/5) melaporkan, hal itu dikemukakan Gul dalam wawancaranya dengan koran Wallstreet Journal. (AF)