Hizbut Tahrir meragukan tentang apa yang dinilainya sebagai konsensus antara partai-partai politik, khususnya mengenai waktu pemilihan Majelis Konstituante yang dijadwalkan pada tanggal 23 Oktober mendatang.
Hizbut Tahrir mengatakan dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada hari Jum’at (9/6/2011), bahwa rakyat Tunisia dengan revolusinya telah berhasil menggulingkan Presiden Ben Ali, serta memaksanya hengkang dan bersembunyi di Arab Saudi pada tanggal 14 Januari 2011. Dalam kesempatan ini, Hizbut Tahrir mengingatkan agar berhati-hati dalam menghadapi situasi saat ini, serta kewajiban merujuk pada Islam sebagai solusi radikal dan jalan yang benar menuju kebangkitan negara. Hizbut Tahrir menyatakan niatnya untuk menawarkan sebuah konstitusi baru kepada para hakim dan wartawan, yang akan dipublikasikannya dalam beberapa hari ke depan.
Sedangkan terkait pernyataan pengunduran diri dari Hizbut Tahrir yang disampiakn oleh Nabil al-Manna’i, anggota biro politik Hizbut Tahrir, yang dipublikasikan hari ini pada kolom utama surat kabar mingguan, maka Ridha Belhaj juru bicara Hizbut Tahrir berkata kepada kantor berita Binaa News bahwa “Nabil al-Manna’i memang tidak dilibatkan oleh Hizbut Tahrir sejak sebulan lalu, dan ia tidak ingin mengundurkan diri. Jadi semua keterangan itu tidak benar.”
Di sisi lain, Belhaj menyatakan tekad Hizbut Tahrir untuk terus berjuang dengan menyebarkan ide-ide gerakan dan tujuannya menuju terbentuknya negara yang menerapkan Islam, serta menjelaskan metode mewujudkannya. Ia mengatakan bahwa ke depan Hizbut Tahrir akan melakukan gerakan-gerakan penyadaran politik, di mana Hizbut Tahrir telah membuat program, berupa seminar media, pada tanggal 19 Juni ini di kota Sousse.
Belhaj mengatakan bahwa Hizbut Tahrir di Tunisia adalah cabang dan perluasan dari Hizbut Tahrir yang didirikan di al-Quds pada tahun 1953 oleh seorang qadhi (hakim) Syaikh Taqiyuddin an-Nabhani. Hizbut Tahrir adalah partai yang menyerukan penegakan kembali Khilafah Islam.
Sedangkan di Tunisia, Hizbut Tahrir telah memulai aktivitasnya pada tahun 1973. Pada periode itu Hizbut Tahrir berhasil merekrut beberapa anggota perwira militer, dan membuat pengumuman resmi tentang semua aktivitas Hizbut tahrir pada tahun 1983, serta menerbitkan jurnal dengan judul “Al-Khilafah”. (tunisia-today.net, 14/6/2011).