Kajian Muslimah Palangkaraya: Mewujudkan Kerukunan Umat dalam Naungan Khilafah Islamiyah

HTI Press. Palangka Raya, Selasa, 26 April 2011, DPD  I Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia
Kalimantan Tengah mengadakan Kajian Muslimah dengan tema: ‘Mewujudkan Kerukunan Umat dalam Naungan Khilafah Islamiyah’. Acara diselanggarakan di Masjid Darul Rahmah Komplek Pasar Kameloh Jl. KS Tubun Palangka Raya. Kajian Muslimah ini dihadiri ibu-ibu perwakilan majelis ta’lim se-Palangka Raya.

Tema ‘Mewujudkan Kerukunan Umat dalam Naungan Khilafah Islamiyah’ dilatarbelakangi kondisi kaum muslimin yang semakin krisis identitas, ditambah dengan adanya stigma negatif bahwa Islam sebagai biang terorisme maupun Islam sebagai biang perpecahan dan konflik diantara umat beragama. Kegiatan ini diharapkan dapat meluruskan pandangan umat tentang konsep kehidupan beragama dalam pandangan Islam dan meluruskan opini tentang perjuangan menegakkan Islam Syariah dan Khilafah tidak dengan kekerasan melainkan sebagai metode perjuangan mewujudkan perubahan umat seperti yang dilakukan Rasulullah SAW.

Dalam paparan materinya ustadzah Hj Ishmah Cholil mengemukakan bahwa Mendudukan aqidah Islam mesti jelas harus sebagai pandangan hidup, dalam Islam tidak dikenal Pluralisme atau yang menyamakan kebenaran semua agama karena dalam pandangn Islam ‘Hanya Islam Agama yang diridhai di sisi Allah’. Islam diturunkan sebagai Rahmat bagi semesta alam baik bagi muslim maupun non muslim, termasuk islam memiliki aturan yang jelas untuk saling bertoleransi dalam mewujudkan kerukunan umat. Toleransi  sangat jelas berbeda dengan pluralisme.

Dalam sesi tanya jawab, peserta dari Majelis Ta’lim Al Muhajirin dan siswi dari SMA Muhammadiyah Palangka Raya yang bertanya tentang terorisme yang distigmakan kepada Islam. Ustadzah Hj Ishmah Cholil menjelaskan bahwa dalam Islam tidak ada yang dikenal dengan terorisme. Terorisme adalah agenda Kafir penjajah untuk membuat umat takut terhadap Islam, dengan serangkaian konspirasi dari WTC kasus-kasus bom yang terjadi dibeberapa tempat semua menunjukkan kejanggalan dan jelas peran asing dalam skenarionya termasuk pendanaanya dengan tujuan Islam tidak tegak dalam aturan menyeluruh dalam naungan Khilafah Islam sebagaimana yang dikatakan Rasulullah dalam As Sunnah dan Janji Allah dalam Al Qur’an. Peserta yang lain juga menanyakan bagaimana posisi toleransi beragama jika posisinya orang tua kristen dan anak yang beragama Islam. Dijelaskan oleh pemateri bahwa sebagai seorang muslim kita diperintahkan untuk tidak menyekutukan Allah, namun Islam juga memerintahkan untuk memperlakukan orang tua dengan baik, jika mereka merayakan hari besar keagamaan dalam aturan Islam tidak diperbolehkan kita terlibat. Namun dalam interaksi sehari-hari maka mengunjungi, saling memberikan hadiah, memperlakukkan dengan baik adalah perkara yang diatur oleh Islam.

Selain respon secara lisan peserta juga menuliskan respon secara tertulis yang semuanya sepakat dengan diterapkannya Islam,Syariah dan Khilafah. Serta bersedia mengikuti kajian mengenai syariah dan khilafah baik yang intensif mingguan maupun yang bulanan. Acara ditutup dengan doa yang dipimpin ibu Hj Noortinah Latief,BA ketua penganjian Al Mar’atus Sholihah Palangka Raya, acara pun diliput beberapa media lokal Kalimantan Tengah.[]

One comment

  1. Lanjutkan dan kobarkan semangat dan spirit…Khilafah Islamiyah…,” Allahu Akbar ! Allahu Akbar ! Allahu Akbar !”.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*