HTI Press. Sekitar 350 warga Jambi memenuhi Auditorium RRI Jambi Telanaipura, Ahad (19/6) pagi. Warga yang terdiri dari para ustadz, mubalighah, akademisi, mahasiswa, dan masyarakat umum ini datang dari berbagai daerah di Jambi untuk menghadiri Konferensi Rajab 1432 H yang bertema Hidup Sejahtera di Bawah Naungan Khilafah.
Ustadz M Yusran Ramli (DPD I HTI Jambi) menjelaskan “Khilafah bukan suatu hal yang utopis, karena Jambi telah merasakan secara langsung kehadiran khilafah dalam dua hal, yaitu: Penyebaran Islam dan perjuangan mengusir penjajah.
“Pada tahun 98 H, Raja Sriwijaya Jambi, Srindavarman, mengirim surat kepada Khalifah Umar bin Abdul Aziz meminta dikirimkan da’I yang bisa menjelaskan Islam kepadanya. Dua tahun kemudian Raja Jambi yang semula Hindu kemudian masuk Islam dan Sriwijaya Jambi menjadi Sriwijaya Islam, namun sayang karena kemudian Sriwijaya Jambi diserang oleh Sriwijaya Budha Palembang”, lanjutnya.
“Dalam perjuangan rakyat Jambi mengusir penjajah Belanda, Khalifah Turki Utsmani, Sultan Abdul Hamid II mengirim bantuan militer atas permintaan Sultan Thaha Saifuddin, raja Jambi masa itu.
Pembicara lainnya yang juga anggota DPD I Jambi adalah Ust Mimid Abdul Hamid (Posisi Indonesia ditengah kapitalisme global; Afrizal (Khilafah sebagai solusi); Agus Setiyawan (Gambaran hidup sejahtera dibawah naungan khilafah); dan Ustadz Muhamad Idris (Tegaknya khilafah adalah janji Allah).
Dalam kesempatan tersebut juga hadir pembicara dari DPP HTI DR Arim Nasim dan testimony tokoh dan intelektual Jambi, diantaranya Prof. Daniel Sa’aluddin (Ketua DPW Muhammadyah Prov. Jambi 2008-2011), Prof. DR. Amri Amir (Guru Besar FE Univ. Jambi), dan Ust Muhamad Tarmizi (Ketua Komisi Fatwa MUI Prov. Jambi).
Dalam acara yang berakhir menjelang dhuhur ini juga diselingi dengan Nasyid “Qur’anuna” yang dibawakan oleh Ust Suaidi Al Habsy yang diikuti oleh peserta dan teatrikal penyerahan liwa dan rayah oleh para tokoh kepada generasi muda, sebagai simbol wujud dukungan kepada generasi muda dalam perjuangan penegakan khilafah.[]