“Khilafah, khilafah, khilafah!” seruan tersebut kembali menggema dalam Konferensi Rajab 1432 H di delapan kota berbeda, Ahad (26/06). Seakan tidak mau kalah meriah dengan kota lainnya yang telah menyelenggarakan sejak 2 Juni lalu, Makassar, Medan, Luwuk, Sidoarjo, Tanjung Pinang, Palangkaraya, Pontianak, Gorontalo dalam menggelar konferensinya disemarakan pula dengan tarian daerah, nasyid dan teatrikal.
Lebih dari 10.000 kaum Muslimin memadati Celebes Convetion Center Makassar. Hingga awal dimulainya acara para peserta berbondong-bondong untuk hadir di acara ini. Dan panitia pun mengaku sangat kewalahan dengan antusiasnya masyarakat yang hadir. “Tiket sudah habis terjual semua tapi para peserta terus saja berdatangan untuk menghadiri Konferensi Rajab ini” ujar Shabran, Ketua DPD 1 HTI Sulselbar.
Sedangkan di Jawa Timur, sekitar 30.000 kaum Muslim memadati Stadion Deltras, Sidoarjo. “Maukah Anda menjadi orang-orang yang menelentarkan syariah?” tanya Rahmat S Labib retorik dalam konferensi yang dibuka dengan penampilan treatrikal sengsaranya kaum Muslimin tanpa khilafah itu.
Peserta yang menyukseskan konferensi di Deltas bukan hanya dari daerah Jawa Timur saja tetapi juga dari Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggar Timur dan Bali.
Kibaran arrayah dan alliwa menjadi pemandangan penyemangat yang luar biasa bagi kaum peserta, sehingga tidak sedikit yang merasa terharu. “Khilafah terasa sudah semakin dekat,” lirih seorang peserta menahan air mata.
Bukan saja keharuan yang nampak diwajah para peserta Konferensi Rajab di daerah-daerah. Tetapi optimisme yang besar terbangun dari para peserta atas janji Allah yang Maha Agung untuk kembali tegaknya khilafah. “Kami yakin Allah akan menepati janjinya,” kata panitia KR Luwuk, Banggai, Sulawesi Tengah.
Ia menyatakan bahwa kegiatan besar seperti ini baru dilaksanakan di Banggai. “Kami yakin acara ini bisa seperti ini sebagai salah satu bukti bahwa warga sangat merindukan tegaknya syariah kaaffah,” ujarnya.
Sedangkan di Sumatera Utara, konferensi dilaksanakan di Ballroom Selecta, Medan. Ribuan kaum Muslimin memadati tempat Konferensi Rajab 1432 H. Seruan Hizbut Tahrir disampaikan oleh Ketua DPP HTI Farid Wajdi. Ia mengatakan Khilafah adalah pemersatu kaum muslimin.
“Tiga orang saja kaum Muslimin yang melakukan sebuah perjalanan wajib mengakat seorang pemimpin, bagai mana dengan umat Islam yang jumlahnya 1,5 miliar? Maka haruslah ada pemimpin, saudaraku!” Jelasnya yang di sambut takbir. Farid pun mengajak peserta untuk berjuang bersama menegakkan khilafah.
Kepedihan terasa saat treatrikal yang ditampilkan menujukkan kesengsaraan kaum Muslimin. Tapi, sekejap gempita semangat dan pekikan takbir terus menggema. Setelah munculnya parade kibaran bendera hitam dan putih bertuliskan dua kalimat syahadat arraya dan alliwa.
Sedangakan konferensi yang dilaksanakan di Gorontalo juga dihadiri oleh ribuan kaum Muslimin yang memadati Gedung serba guna UNG Gorontalo. Seorang pembantu rektor III Universitas Islam Gorontalo yang menyempatkan untuk hadir mengatakan, “Mahasiswa tidak perlu takut dengan seruan ini justru seharusnya ikut berjuang menegakkan kembali khilafah.”
Tidak ketinggalan, konferensi di Pontianak, Palangkaraya, dan Tanjung Pinang, dihadiri pula ribuan kaum Muslimin. Peserta di tiga kota tersebut, seperti halnya peserta konferensi di kota-kota lainnya. Dihadiri tidak saja hanya dari kalangan internal Hizbut Tahrir tetapi juga dihadiri sebagain besar elemen masyarakat, di antaranya adalah ulama, mubhaligah, intelektual, mahasiswa, dan pengusaha.
Puncak gempita seruan khilafah bertajuk Hidup Sejahtera di Bawah Naungan Khilafah ini diagendakan dilaksanakan pada Rabu, (29/6) pagi di Stadion Lebak Bulus, Jakarta. [] fatih mujahid/mediaumat.com
subhanallah…
Alhamdulillah kota di saat masa anak-anak dan masa mudaku Surabaya KR nya dipusatkan di stadion Deltras Sidoarjo, telah gegap gempita oleh ummat Islam yang merindukan tegaknya Syariah dan Khilafah Islamiyah. Allahu Akbar…!
Sungguh Luaaaar Biasa Allahu Akbar,Nasrullah sudah dekat amien.
LUAR BIASA. .____