Forum Muslimah Untuk Peradaban “Teror NII Mengancam Keluarga Muslim”
HTI Press. Berbagai opini dan propaganda media massa dalam mengekspos kasus NII diblow up secara massif. Maraknya radikalisme dan aksi terorisme pun tak jarang dikaitkan dengan ideologi radikal seperti yang dikembangkan oleh NII. Pada saat yang sama berbagai kasus yang dikaitkan dengan NII dan berbagai penyimpangan NII diblow up dan terus dikaitkan dengan tujuan pendirian negara islam.
Dengan itu negara islam dikesankan sebagai sesuatu yang menakutkan, menjadi ancaman dan bahaya bagi umat. Dalam isu NII KW IX ini, terkesan ada upaya tangan-tangan kotor untuk membuat umat Islam salah paham terhadap agamanya sendiri bahkan phobia dengan perjuangan syariat di negeri ini. Maka perlu kiranya umat membangun kesadaran politik dan pemahaman seputar isu NII ini. Berangkat dari hal tersebut Muslimah Hizbut Tahrir DPD 1 NTB menyelenggarakan acara Forum Muslimah Untuk Peradaban pada tanggal 12 Juni 2011 dengan tema “Teror NII Mengancam Keluarga Muslim” bertempat di Aula Handayani Dikpora NTB. Peserta berjumlah 80-an orang dari kalangan guru, dosen, majelis ta’lim dan mahasiswa.
Menurut Ustazah Nur A.lina (DPD I Muslimah Hizbut Tahrir NTB) yang memaparkan fakta dan sepak terjang NII di Indonesia, menjelaskan bahwa gerakan ini menamakan dirinya Negara Islam Indonesia tetapi seluruh ajarannya justru kontradiktif dengan Islam. Beliau memaparkan penyimpangan dan kesesatan ajaran NII yang menghalalkan segala cara demi mencapai tujuannya. Perekrutannya pun dilakukan dengan cara menculik dan menghipnotis korban sehingga jelas ini sangat menimbulkan keresahan dan ancaman bagi semua kalangan, terutama keluarga.
Sementara Ustadzah Asma Amnina (Anggota DPP Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia) menjelaskan bahwa ternyata ancaman yang meresahkan masyarakat ini menyebabkan masyarakat mempunyai ketakutan yang berlebihan sehingga siapa saja yang memperjuangkan Negara Islam dianggap sesat, sehingga dapat menjauhkan umat dari perjuangan penerapan syariah yang diwajibkan oleh Allah atas mereka. Seharusnya yang membuat resah masyarakat bukan Negara Islam, melainkan ideologi kapitalisme yang terbukti tidak mampu mensejahterakan rakyat dan banyak mengakibatkan kesengsaraan. Sesungguhnya sistem kapitalisme yang dipraktikkan oleh elite sekuler Indonesia sekarang inilah yang menjadi ancaman negara, musuh negara, karena membahayakan rakyat dan negara. Puluhan juta rakyat miskin, tingginya angka pengangguran, meluasnya kemaksiatan, perampokan atas nama privatisasi BUMN, investasi, dan pasar bebas, termasuk maraknya korupsi dan manipulasi merupakan dampak nyata dari penerapan sistem kapitalisme di negara kita. Karena itu penegakan khilafah menjadi kewajiban utama kaum muslim berdasarkan kepada Alquran, sunah dan ijma’ush shahabah.[]