Seorang pejabat militer Iran mengatakan, menyusul gelombang kebangkitan Islam di kawasan, kekuatan global Islam akan segera terbentuk dan akan menjadi poros utama kekuatan.
“Sebuah kekuatan politik, budaya dan ekonomi baru akan lahir di abad ke-21, yang akan meningkatkan persatuan antara bangsa-bangsa Muslim,” kata Jenderal Yahya Rahim Safavi, penasehat militer senior Pemimpin Revolusi Islam Iran, seperti dikutip IRNA pada hari Kamis (7/7).
“Pada gilirannya, kekuatan Amerika Serikat dan Eropa akan melemah dan secara serius melemahkan Zionis,” tambahnya.
Seraya menyinggung perkembangan terakhir di Timur Tengah dan Afrika Utara serta perluasan kebangkitan Islam, Safavi menyatakan bahwa kekuatan arogan dunia berusaha membajak kebangkitan rakyat dan mengubahnya ke dalam beberapa bentuk reformasi politik, tanpa adanya perubahan struktural dan fundamental yang nyata.
Mantan komandan Pasdaran ini menyatakan harapannya bahwa bangsa-bangsa regional akan tetap waspada untuk menggagalkan konspirasi AS dan sekutunya.
Menurutnya, ketergantungan beberapa negara Arab pada kekuatan asing, telah memperlemah independensi politik dan ekonomi mereka. Ditambahkannya, pendudukan militer di Irak, Afghanistan dan Palestina adalah salah satu tantangan yang harus dihadapi bangsa Muslim saat ini.
“Teori politik tertentu memprediksikan bahwa dunia bergerak menuju multilateralisme dan negara-negara Muslim akan muncul sebagai poros kekuatan global,” tandasnya. (IRIB, 8/7/2011)