Skandal yang menghancurkan tabloid mingguan terbesar Inggris, News of the World, melebar, Senin, dengan munculnya tuduhan baru bahwa wartawan kelompok News International yang lain, kali ini dari The Sun, memperoleh informasi pribadi secara tidak pantas tentang laporan medis putra mantan Perdana Menteri Inggris, Gordon Brown.
Brown, Senin malam, menyatakan kekecewaan terkait tuduhan itu dan telah memberikan kepada penyidik “semua bukti yang relevan” yang dia punya tentang masalah itu. Demikian sebuah pernyataan yang dikeluarkan kantor Brown. “Keluarga terkejut atas kejadian itu dan cara tidak etis yang ditempuh untuk memperoleh informasi pribadi tersebut,” kata pernyataan itu. “Masalah tersebut (telah) berada di tangan polisi.”
Tuduhan terbaru tentang pelanggaran yang dilakukan wartawan kelompok News International itu diterbitkan oleh kompetitor mereka, The Guardian, Senin. The Guardian melaporkan, The Sun yang berada di bawah naungan News International, sebagaimana News of the World, mendapat rincian informasi tentang anak laki-laki Brown yang sakit parah dan menerbitkan sebuah berita tentang anak itu. The Guardian juga melaporkan kecurangan yang dilakukan Sunday Times. Media dari kelompok usaha yang sama yang semuanya dimiliki raja media, Rupert Murdoch, tersebut dilaporkan karena cara curang yang dilakukan wartawan media itu, yaitu menipu para akuntan Brown, yang juga mantan pemimpin Partai Buruh, agar para akuntan tersebut menyerahkan rincian laporan keuangan.
Menurut Guardian, upaya-upaya itu dimulai sekitar 10 tahun lalu, mencakup periode ketika Brown masih menjabat sebagai perdana menteri.
News International, anak usaha News Corporation milik Murdoch di Inggris, mengeluarkan sebuah pernyataan yang mengatakan bahwa perusahaan tersebut telah mengetahui tuduhan itu. “Agar kami bisa menyelidiki hal itu lebih lanjut, kami meminta agar semua informasi mengenai tuduhan ini diberikan kepada kami.”
Istri Brown, Sarah, menanggapi kasus itu dengan membuat tulisan di akun Twitter-nya. “Saya jadi sedih. Semua tahu privasi keluarga saya. Itu sangat pribadi dan benar-benar menyakitkan jika semua itu benar.”
Tuduhan terbaru itu merupakan tamparan tambahan bagi kerajaan media Murdoch. Minggu lalu, News of the World, yang merupakan tabloid dengan oplah terbesar di dunia mencapai 2,6 juta eksemplar, terpaksa ditutup untuk selamanya terkait praktik tidak etis berupa penyadapan telepon orang atau keluarga orang yang menjadi obyek beritanya. Sejumlah istri tentara Inggris yang tewas dalam perang Irak dan Afganistan serta korban pembunuhan dan terorisme termasuk orang-orang yang disadap. Bahkan, ada tuduhan bahwa wartawan media itu membayar polisi atau detektif demi mendapat informasi tertentu yang mereka inginkan. (kompas.com, 12/7/2011)