Menteri Luar Negeri India Krishna memprovokasi rekannya Menteri Luar Negeri Amerika, Hillary Clinton agar Washington mendukung operasi yang lebih berkelanjutan terhadap kelompok Islamis di Pakistan.
Krishna meminta Clinton pada Selasa (19/7) selama kunjungannya ke ibukota New Delhi untuk melihat fakta-fakta di lapangan. Dikatakan bahwa Krishna meminta Clinton supaya pasukan AS tetap berada di Afghanistan, dan tidak menarik mereka darinya. Sehingga tidak muncul gerakan-gerakan yang mengadopsi cara-cara gerakan Taliban di wilayah kesukuan Pakistan.
Menurut surat kabar “Express Tribune”, bahwa saat konferensi pers dengan Clinton, Krishna mengatakan: “Yang yang paling penting adalah menyiapkan Afghanistan untuk memerangi terorisme, yang disponsori Taliban sebelum penarikan dari negara itu pada tahun 2014,” katanya.
Washington telah mulai secara riil terkait penarikan sejumlah pasukan dalam jadwal tetap yang akan berakhir pada tahun 2014.
India sangat diuntungkan oleh hubungan dekat dengan pemerintah Afghanistan, mengingat keduanya memiliki keinginan yang sama untuk mengatasi militan Islam di perbatasan Pakistan dengan Afghanistan.
Perlu dicatat bahwa Pakistan telah menawarkan bantuannya kepada India dalam melakukan penyelidikan insiden tiga ledakan Mumbai, yang sedikitnya menewaskan 22 orang.
Menteri Dalam Negeri Rahman Malik mengatakan melalui percakapan telepon dengan rekannya, Menteri Dalam Negeri India Chidambaram: “Saya berharap bisa membantu untuk menangkap para pelaku dan membawa mereka ke pengadilan.”
Malik mengungkapkan harapannya untuk meningkatkan hubungan dan kerjasama antara kedua pemerintah, dan melanjutkannya di masa depan karena ada keinginan dan usaha yang serius pada kedua negara.
Malik menyampaikan ucapan belasungkawa atas jatuh korban meninggal dalam ledakan yang terjadi di Mumbai baru-baru ini, dan menyatakan simpati pada Pemerintah India serta keluarga orang yang meninggal.
Mumbai telah mengalami tiga ledakan di ibukota keuangan India, dan peristiwa terbesar dari peristiwa yang sama di negara itu terjadi pada tahun 2008, yang mengakibatkan kematian sedikitnya 160 orang (islammemo.cc, 19/7/2011).