Reformasi Politik di Aljazair Justru Mengokohkan Korupsi

Setelah badai besar menenggelamkan para penguasa tiran di negeri-negeri kaum Muslim, mulailah rezim-rezim itu melakukan langkah-langkah karena takut tenggelam, di antaranya adalah rezim Aljazair. Akhirnya, rezim mulai membicarakan kebohongan baru yang disebut “reformasi politik”. Padahal keadaan umat mengatakan kepada mereka apa yang difirmankan oleh Allah kepada Fir’aun yang hampir tenggelam:

(آلْآنَ وَقَدْ عَصَيْتَ قَبْلُ وَكُنْتَ مِنَ الْمُفْسِدِينَ )

Apakah sekarang (baru kamu percaya), padahal sesungguhnya kamu telah durhaka sejak dahulu, dan kamu termasuk orang-orang yang berbuat kerusakan. (QS Yunus [10]: 91)

Di mana Anda sekalian dari reformasi, sementara masyarakat kelaparan dan melihat kematian mendadak lebih lembut dari kediktatoran mereka. Di manakah Anda sekalian dari reformasi, sementara umat menyeru Anda semua kepada apa yang telah diperintahkan oleh Allah kepada kaum Muslim untuk mereka serukan kepada Ahlul Kitab:

قُلْ يَا أَهْلَ الْكِتَابِ تَعَالَوْا إِلَى كَلِمَةٍ سَوَاءٍ بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمْ أَلَّا نَعْبُدَ إِلَّا اللَّهَ وَلَا نُشْرِكَ بِهِ شَيْئًا وَلَا يَتَّخِذَ بَعْضُنَا بَعْضًا أَرْبَابًا مِنْ دُونِ اللَّهِ فَإِنْ تَوَلَّوْا فَقُولُوا اشْهَدُوا بِأَنَّا مُسْلِمُونَ

Katakanlah: “Hai Ahli Kitab, marilah (berpegang) kepada suatu kalimat (ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatupun dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai tuhan selain Allah. Jika mereka berpaling maka katakanlah kepada mereka: “Saksikanlah, bahwa kami adalah orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)”. (QS Ali Imran [3]: 64)

Lalu sebagian dari Ahlul Kitab memenuhi seruan itu dan mereka menyembah Allah dan berserah diri kepadaNya sementara Anda sekalian berpaling!! dan Anda sekalian tidak menyudahi memerintah masyarakat dengan kapitalisme kufur. Mereka juga tidak menjadikan sebagian mereka sebagai tuhan-tuhan selain Allah sementara Anda sekalian menjadikan diri Anda sendiri memiliki hak menetapkan syariat dari selain kitabullah. Bahkan Anda menggunakan hukum thaghut dan Anda tinggalkan hukum Allah, Anda mengambilnya sebagai kebengkokan. Anda juga memerangi siapa saja yang menginginkan hukum Allah.

أَخْرِجُوهُمْ مِنْ قَرْيَتِكُمْ إِنَّهُمْ أُنَاسٌ يَتَطَهَّرُونَ

“Usirlah mereka (Luth dan pengikut-pengikutnya) dari kotamu ini; sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang berpura-pura mensucikan diri.” (QS al-A’raf [7]: 82)

Anda lakukan semua itu sebagai kebohongan dan kedustaan mengatasnamakan umat atau rakyat seolah-olah mereka menghalalkan untuk Anda apa yang Anda katakan itu.

Yang mengherankan, Anda terus berharap ada orang yang mempercayai kebohongan-kebohongan Anda. Jika Anda menginginkan perbaikan maka itu merupakan pengakuan yang jelas dari Anda atas kerusakan Anda. Jika Anda mengakui kerusakan Anda hanya karena Anda takut tenggelam, maka siapa orang berakal yang mau mempercayai Anda bahwa Anda adalah orang yang membuat perbaikan?! Bagaimana mungkin negeri ini akan baik melalui orang-orang rusak, padahal Allah SWT berfirman:

إِنَّ اللَّهَ لَا يُصْلِحُ عَمَلَ الْمُفْسِدِينَ

Sesungguhnya Allah tidak akan membiarkan terus berlangsungnya pekerjaan orang-orang yang membuat kerusakan. (QS Yunus [10]: 81)

Di bawah pemerintahan Anda, negeri ini telah kehilangan rasa aman; pembunuhan dan kezaliman memanas; negeri ini penuh dengan orang-orang terlantar, kemiskinan dan kekacauan; dan orang miskin dan orang-orang yang hidup kekurangan makin bertambah banyak. Akhirnya sebagian orang membuat-buat jalan keluar untuk diri mereka sendiri dengan membakar diri hingga mati agar mereka bisa lari dari tirani Anda. Mereka memandang bahwa mati terbakar lebih mudah dari pada hidup di bawah kerusakan Anda! Tidakkah Anda hentikan tangan Anda dari negeri yang Anda perbudak penduduknya dan Anda curi kekayaannya, agar negeri ini kembali kepada hukum Rabbnya, sehingga rahmat Allah akan diturunkan atas hamba-hambaNya. Sebab perubahan tidak akan terjadi kecuali dengan menghilangkan hukum Anda bukan dengan mereformasinya. Make up tidak akan bisa memperbaiki apa yang telah dirusak sepanjang waktu.

Wahai Kaum Muslim di Aljazair:

Sesungguhnya Allah yang Mahaagung tidak akan pernah menzalimi seorang pun. Sesungguhnya Allah mengangkat kezaliman mereka, orang-orang yang melakukan kejahatan itu dari Anda sesuai dengan tingkat sambutan Anda kepada Allah, tingkat kesiapan Anda untuk membebaskan diri dari orang-orang rusak itu dan tingkat kesediaan Anda menolong agama Allah. Jika dunia di hati Anda tetap besar dan ketakutan kepada orang-orang rusak itu melebihi rasa takut Anda kepada Allah, maka kezaliman mereka akan terus menimpa Anda. Sebaliknya jika Anda bergerak niscaya Allah menghilangkan belenggu dari Anda. Renungkanlah firman Allah SWT:

قَالَ رَجُلَانِ مِنَ الَّذِينَ يَخَافُونَ أَنْعَمَ اللَّهُ عَلَيْهِمَا ادْخُلُوا عَلَيْهِمُ الْبَابَ فَإِذَا دَخَلْتُمُوهُ فَإِنَّكُمْ غَالِبُونَ وَعَلَى اللَّهِ فَتَوَكَّلُوا إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ

Berkatalah dua orang di antara orang-orang yang takut (kepada Allah) yang Allah telah memberi ni`mat atas keduanya: “Serbulah mereka dengan melalui pintu gerbang (kota) itu, maka bila kamu memasukinya niscaya kamu akan menang. Dan hanya kepada Allah hendaknya kamu bertawakkal, jika kamu benar-benar orang yang beriman”. (QS al-Maidah [5]: 23)

Maka janganlah Anda perpanjang harapan terhadap mereka dengan rasa takut membelenggu. Akan tetapi, berjuanglah untuk menegakkan hukum Allah dengan tegaknya daulah Khilafah yang menegakkan perintah Allah di tengah-tengah Anda, sehingga Allah SWT mengangkat belenggu dari Anda dan memuliakan Anda dengan ketaatan kepadaNya serta membebaskan Anda dari hukum thaghut.

10 Sya’ban 1432 H

11 Juli 2011

Hizbut Tahrir

Aljazair

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*