Rezim Suria Ingin Menambah Kejahatan Pembunuhan Terhadap Rakyatnya

بسم الله الرحمن الرحيم

Konferensi Dialog Nasional: Rezim Suria Ingin Menambah Kejahatan Pembunuhan Terhadap Rakyatnya dengan Kejahatan Pemaksaan Pandangannya dan Pengaturannya Terhadap Reformasi

Pada tanggal 10 Juli di Damaskus, selama dua hari, diselenggarakan pertemuan konsultatif dengan “oposisi Suria”. Dalam pertemuan itu Panel Dialog Nasional yang diketuai wakil presiden Farouq Syara’a menyerukan disiapkannya jadual untuk dialog nasional yang dijanjikan oleh Bashar Asad dalam pidatonya yang paling akhir. Dalam pidatonya itu, Bashar mendeskripsikan dialog tersebut sebagai tema tahapan mendatang dan semua masa depan Suria akan dibangun di atasnya. Panggung dialog sandiwara ini dan rincian penyelenggaraan pertemuan konsultatif yang difasilitasinya, keduanya mengungkap sebagian fakta yang menjelaskan kepalsuan rezim dan kepalsuan reformasi yang diklaimnya. Juga mengungkap sejauh mana situasi kritis yang dihadapi oleh rezim yang telah merasakan bahwa kepergiannya telah menjadi begitu dekat. Ia berjuang dengan konferensi semacam ini demi mempertahankan kursi pemerintahannya. Di antara fakta-fakta itu adalah:

  • Dialog ini datang dalam suasana kegagalan rezim dalam memaksanakan solusi keamanan berdarahnya. Juga datang dalam suasana hilangnya kepercayaan rakyat kepada rezim. Rezim juga terus mengepung berbagai kota dan membombardirnya dengan tank dan pesawat. Rezim menggerebek kota-kota itu dan membunuh rakyatnya secara brutal, bahkan pembunuhan itu dilakukan secara keji, sampai jumlah orang yang dibunuh oleh rezim hingga saat ini mendekati 1.400 orang, 14.000 orang ditangkap dan puluhan ribu mengungsi di dalam dan luar negeri Suria… Rezim ini telah mengumumkan perang kepada rakyatnya yang tak bersenjata yang menghadapi pasukan keamanan dan orang-orang rezim dengan keimanan orang yang shiddiq, dada telanjang dan jiwa yang telah melalaikan kehinaan dan menghancurkan semua penghalang ketakutan … Rezim mengumumkan perang yang berpindah-pindah di seluruh negeri sampai muncul hampir 300 titik demonstrasi menentangnya. Berbagai kejadian yang ada memperingatkan makin kuatnya tekad mereka untuk menjatuhkan rezim.
  • Rezim menderita ini setelah meraih kegagalan dalam memaksakan solusi keamanan, ia merujuk kepada berbagai konferensi untuk menyelamatkan dirinya, bukan untuk menyelamatkan negeri. Maka rezim mengizinkan diselenggarakannya konferensi konsultatif untuk oposisi di Damaskus pada tanggal 27/6 dengan mendapat izin dan restu dari rezim. Bahkan beberapa simbol rezim berpartisipasi dalam tugas-tugas spesifik. Kemudian konferensi itu disusul dengan “inisiatif nasional untuk masa depan Suria” pada tanggal 3/7. Di dalamnya rezim menyampaikan terima kasih khusus kepada Syara’a karena telah mengerahkan segenap daya upayanya untuk mensukseskan dialog tersebut. Koordinator umum dialog itu Muhammad Habasy, yang merupakan orangnya rezim, menilai bahwa dialog itu adalah “jalan terbaik untuk transisi ke negara sipil demokratis, dan peralihan itu dipimpin oleh presiden Asad”. Di dalamnya terdapat “penolakan terhadap seruan penarikan tentara dan kekuatan keamanan dari kota-kota Suria dengan dalih karena adanya orang-orang bersenjata di kota-kota itu”. Salah seorang dari pemrotes yang memprotes penolakan itu dipukuli dan dibawa ke pihak yang tidak jelas. Salah seorang lainnya dipukul dan disobek pakaiannya karena ia mengatakan: “konferensi kalian ingin menjatuhkan suara jalanan, sementara suara jalanan hanya ingin menjatuhkan rezim”. Kenferensi tersebut mengikuti format pembuatnya.
  • Melalui berbagai konferensi itu, rezim sengaja menarik kelas tertentu dari oposisi yang mendukung pandangan-pandangan rezim dalam hal reformasi dan menyetujui kelangsungan rezim di kursi pemerintahan dan pengaturannya terhadap aktifitas perubahan. Karena itu, rezim sengaja memilih pribadi-pribadi kelas itu. Itulah yang membuat rezim benar-benar dituduh bahwa melalui oposisi itu rezim ingin berdialog dengan dirinya sendiri dan ingin mendukung dirinya sendiri. Namun ia lupa bahwa orang-orang seperti mereka itu tidak memiliki pengaruh yang sesungguhnya di jalanan. Mereka hanyalah salah satu bagian yang telah terekspos. Rezim tidak mungkin menyelamatkan dirinya melalui mereka. Mereka tidak akan bisa berbuat selain berpartisipasi dalam membakar diri mereka sendiri dan secara prematur keluar dari lapangan perubahan … Secara riil, oposisi rakyat hakiki yang kuat telah menjatuhkan konferensi-konferensi itu melalui penolakan mereka dengan jalan keluar secara intensif ke masyarakat menuntut jatuhnya rezim. Rezim itu sendirilah yang berpartisipasi menjatuhkan konferensi-konferensi itu dengan bertindak makin brutal terhadap masyarakat.
  • Rezim Suria yang celaka itu dalam politik luar negerinya mengikuti Amerika Serikat. Pemerintahan Amerika berusaha serius untuk menyelamatkan rezim Suria. Karena itu, pemerintah Amerika memperingatkan rezim Suria bahwa pembantaian baru di Hamah akan menghidupkan kembali kenangan rakyatnya terhadap pembantaian yang dilakukan oleh bapaknya rezim (oleh Hafez Asad) di Hamah pada tahun 80-an dan akan menghimpun seluruh masyarakat menentangnya. Kunjungan duta besar Amerika ke Hamah tidak lain termasuk dalam bab ini dan bukan karena perhatian terhadap penduduk Hamah. Amerika paham bahwa anteknya sedang kritis dan ia tidak ingin anteknya itu jatuh. Jika anteknya itu jatuh maka Amerika ingin penggantinya juga mengikuti Amerika. Untuk itu Amerika menggunakan Turki dan Iran. Amerika menetapkan road map untuk mempertahankan Bashar Asad di kursi kekuasaan dan agar Asad mensupervisi peralihan ke demokrasi secara damai dan aman seperti yang disebutkan oleh surat kabar the Guardian Inggris. Untuk itu Amerika ingin menekan oposisi agar mau melakukan dialog dengan rezim. Karena itu kita harus waspada terhadap Amerika, tindakan-tindakan dan pernyataan-pernyataan para pejabatnya, kunjungan mereka dan pengumumannya atas keingingan Amerika untuk bertemu dengan semua front oposisi … Kita harus mewaspadainya lebih dari apa yang diumumkan oleh rezim sendiri. Amerika itu adalah Amerika yang sama yang menduduki Irak dan Afganistan dan yang membunuhi kaum Muslim di semua tempat.
  • Berbagai protes itu terus berlanjut dan meluas serta berkembang sampai terjadi deklarasi boikot komoditi para pengusaha yang dijadikan sandaran oleh rezim, seruan untuk tidak membayar harga peluru yang digunakan membunuh rakyat, seruan pemogokan umum dan pembangkangan sipil … Dengan adanya perkembangan itu, rezim jadi paham bahwa kemampuan ekonomi dan finansialnya akan runtuh dengan cepat. Itulah yang mendorong kelas pengusaha berpengaruh di dalam perekonomian Suria untuk berhitung kembali dan melepaskan koalisi dengan rezim. Berikutnya Damaskus dan Alepo bergabung ke dalam pergerakan rakyat untuk mempercepat kejatuhan rezim.
  • Di sana terdapat keinginan kuat agar Suria masa depan menjadi negara sipil demokrasi yang memiliki sistem republik plural … yaitu keinginan kuat dari Amerika dan negara-negara barat musuh kaum muslim, dari oposisi sekular yang ide-idenya tidak mendapat dukungan rakyat dan dari rezim yang sudah hampir runtuh itu sendiri. Kami katakan : apakah rezim sekarang ini tidak demikian? Bukankah negara Suria menurut konstitusi sekarang ini merupakan negara demokrasi sipil yang menggunakan sistem republik? … Pada waktu yang sama, di sana ada upaya cepat untuk menjauhkan Islam dari posisinya sebagai pemberi pengaruh yang hakiki dalam aktifitas perubahan seiring dengan arus jalanan yang menyala Islami. Islam adalah satu-satunya yang mampu mengeluarkan masyarakat secara hakiki di Suria dari kondisi-kondisi bencana yang dominan dan menyelematkan mereka dengan akidah dan syariah yang akan mewujudkan kebenaran dan menyebarkan keadilan bukan hanya untuk rakyat Suria saja tetapi juga untuk bangsa-bangsa seluruh dunia. Lalu kenapa ada keinginan kuat dan upaya itu? Sebuah pertanyaan yang menyeru kaum Muslim untuk memikirkan agama mereka dan berjuang serius agar jalan keluar dan perubahan terjadi berdasarkan agama kaum Muslim.

Wahai Kaum Muslim:

Konferensi-konferensi semacam itu diinginkan untuk memberikan pengaruh pada aktifitas perubahan masa depan. Rezim Suria melalui konferensi-konferensi semacam itu ingin menambah kejahatannya membunuhi rakyatnya dengan kejahatan pemaksaan pandangannya dan pengaturannya terhadap reformasi. Lembaran itu telah dijatuhkan oleh rakyat Suria dengan makin meningkatnya demonstrasi dan penolakan. Itu adalah salah satu lembaran lain dalam kejatuhan masa depannya dan masa depan Suria. Kaum Muslim Suria harus mengarahkan orientasi mereka ke arah agama mereka saja, bukan kepada Amerika, negara-negara Eropa dan rezim-rezim Arab yang telah berkhianat kepada Allah, RasulNya dan kaum Mukmin. Mereka harus menyandarkan dukungan dari rabb mereka saja. Mereka harus saling membantu bahu membahu dalam aktifitas perubahan yang syar’i. Sehingga ahlun nushrah pemilik kekuatan di antara militer dan para tetua marga berjuang secara padu untuk menolong agama dan rakyat mereka, mengambil pemerintahan dari rezim penjahat itu dan mendatangkan penguasa Muslim yang adil yang takut kepada Allah dalam mengurus kehidupan hamba-hambaNya orang Mukmin dan memelihara urusan-urusan mereka. Dan itu tidak akan terwujud kecuali dalam tegaknya Khilafah Islamiyah yang di dalamnya baik muslim maupun non muslim akan gembira dengan keadilan dan kerahmatan Islam … Itulah yang Hizbut Tahrir telah menyiapkan dirinya sendiri untuknya dan menyiapkan pemimpin Mukmin yang tidak pernah sepi barang sehari pun di antara mereka ada yang mengisi penjara Suria dan lapangan Suria. Hizbut Tahrir telah menyiapkan Konstitusi Islami untuk menegakkan proyeknya yang terrepresentasi dengan tegaknya Khilafah Rasyidah yang mengikuti metode kenabian, yang telah berikan kabar gembiranya oleh Rasulullah saw bahwa itu akan ada di akhir zaman, maka percayalah kepada kabar gembira dari Rasulullah saw.

Ya Allah kami memohon kepadaMu Khilafah Rasyidah di Suria yang dengannya Engkau muliakan Islam dan pengikutnya dan Engkau selamatkan mereka dari kediktatoran rezim ini dan Allah Maha Perkasa atas hal itu. Allah swt berfirman:

وَنُرِيدُ أَن نَّمُنَّ عَلَى الَّذِينَ اسْتُضْعِفُوا فِي الْأَرْضِ وَنَجْعَلَهُمْ أَئِمَّةً وَنَجْعَلَهُمُ الْوَارِثِينَ ﴿٥﴾

Dan Kami hendak memberi karunia kepada orang-orang yang tertindas di bumi (Mesir) itu dan hendak menjadikan mereka pemimpin dan menjadikan mereka orang-orang yang mewarisi (bumi) (QS al-Qashash [28]: 5)

10 Sya’ban 1432 H

11 Juli 2011-07-22

Hizbut Tahrir

Wilayah Suria

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*