HTI Press. DPP Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Muhammad Ja’far Abdullah, ST menegaskan, dalam sejarah Islam tidak ada yang namanya Islam garis keras, Islam radikal, Islam moderat, Islam taradisional atau kultural.
Sebab, Islam adalah Islam yang ajarannya berpedoman pada Al Qur’an dan As Sunnah yang implementasinya dilaksanakan secara kaffah atau sempurna.
“Upaya untuk mengkotak-kotakkan Islam harus dihentikan karena itu merupakan konspirasi dari pihak pihak tertentu yang sengaja dimunculkan untuk menghancurkan umat Islam.” ujarnya dalam acara diskusi Halqah Islam dan Peradaban (HIP) pada tanggal 17 Juli 2011
HIP ini merupakan perdana di tanah Papua bertempat di LPTQ Cigombong Kotaraja dengan mengangkat tema “Islam Perekat Bangsa: Dari Soal Perbedaan Hari Raya Hingga Isu Disintegrasi”.
turut hadir sebagai pembicara dalam acara ini antara lain: Ust. Muhammad Abdurrauf, S.Si. (Ketua Umum DPD I Hizbut Tahrir Indonesia Provinsi Papua), Ust. Abu Amar, S.Si. (Ketua DPD I Hizbut Tahrir Indonesia Provinsi Papua), dan Ust. Muhammad Ja’far Abdullah (DPP Hizbut Tahrir Indonesia).
Acara ini dihadiri sekitar 300 orang peserta dan diliput oleh 2 media cetak terbesar di Jayapura yaitu Bintang Papua dan Cenderawasih Pos serta diliput juga oleh TVRI Papua. []
semangat-semangat saudaraku.. papua mulai bergerak untuk menunjukkan bahwa islam adalah agama untuk semua manusia.. jadi mari terus bergerak. karena gerakan kita membuat saudara kita juga bergerak..
Subhanallah… Mari kita putihkan papua dengan syariah dan khilafah… Allahu akbaar…!!!
Allahu Akbar … semoga kebangkitan Islam di bumi Papua segera terjadi .. saatnya menyadarkan umat bahwa hanya dengan Naungan Syariah Khilafah, bumi Papua yang kaya raya dapat menjadi keberkahan bagi para penduduknya.. sedang penerapan sistem Kapitalisme Demokrasi hanya menjadi alat penjajahan gaya baru dan perampokan harta umat belaka!