Tentara Prancis menembaki sebuah kendaraan sipil di daerah Kapisa, sebelah utara ibukota Afghanistan. Akibatnya, tiga warga sipil meninggal. Mereka adalah seorang anak-anak, wanita hamil dan seorang pria muda, di samping melukai tiga orang lainnya.
Juru bicara tentara Prancis di Kabul mengatakan bahwa insiden itu terjadi pada malam Selasa ketika pengemudi tidak menghentikan mobilnya pada saat mendekati para prajurit yang sedang berpatroli.
Sebuah pernyataan yang dikeluarkan kantor kepresidenan Afghanistan menjelaskan bahwa yang mejadi korban meninggal adalah anak-anak, wanita hamil dan seorang pria muda. Sementara tentara Prancis mengatakan bahwa seorang wanita dan dua pria juga terluka dalam insiden itu.
Presiden Afghanistan, Hamid Karzai sangat mengutuk serangan brutal tersebut. Dikatakan bahwa insiden itu terjadi ketika pasukan NATO menembaki sebuah mobil yang menuju ke arah mereka. Dan mereka berpikir bahwa mobil itu adalah mobil “bunuh diri”.
Kemudian, “Mereka pun menembaki mobil tersebut, dan membunuh seorang wanita hamil, seorang pria muda dan seorang anak-anak.” Dikatakan bahwa duta besar Prancis di Kabul tekah menghubungi istana presiden untuk menyampaikan permintaan maaf secara resmi.
Dalam hal ini, pasukan pendudukan di Afghanistan mendapat kecaman keras karena tingginya jumlah korban sipil yang meninggal oleh tentara negara-negara anggota NATO.
Laporan PBB mengatakan bahwa pada pertengahan Juli ini, lebih dari 1.400 warga sipil meninggal di Afghanistan sejak awal tahun 2011. Dan jumlah ini naik 15% dibandingkan dengan semester pertama tahun 2010. Di mana tahun 2010 merupakan jatuhnya jumlah korban meninggal terbesar di pihak warga sipil Afghanistan .
PBB mengatakan bahwa pada pertengahan bulan ini telah terjadi peningkatan jumlah korban sipil Afghanistan yang meninggal akibat berbagai serangan yang dilancarkan oleh helikopter milik pasukan NATO (islammemo.cc, 27/7/2011).