Ramadhan Bulan Pembebesan dari Sistem Kufur

Garut, HTI Press. Bulan suci Ramadhan kini telah menginjak tahun ke 1432 H, namun apa yang kita saksikan di dunia ini, sebagian besar umat Islam masih tercengkram dalam sistem kufur yang semakin akut, kita bisa saksikan bagaimana umat Islam sekarang tengah terjerembab ke dalam kubangan sekularisme yang menjauhkan kaum Muslimin itu sendiri dari nilai nilai syari’ah Islam yang paripurna, dan ironisnya banyak Islam yang tidak menyadarinya.

Demikian pernyataan Ustadz Asep Suryana yang di sampaikan hari sabtu ( 30/7 ) saat memimpin aksi ‘Tarhib Ramadhan’ ( aksi turun ke jalan dalam rangka menyambut datangnya bulan suci Ramadhan), aksi long march yang di gagas HTI Daerah garut ini di ikuti ratusan aktivis Hizbut Tahrir Indonesia Daerah Garut serta kaum Muslimin setempat ini berjalan lancar, aksi ini juga di meriahkan dengan beragam hiburan Islami di sepanjang jalan protokol kota Garut, mulai jalan A.Yani dan sekitarnya.

Aksi Tarhib Ramadhan ini di mulai dengan konsentrasi massa HTI di pelataran halaman mesjid Agung Garut, dengan di awali pembacaan ayat-ayat suci Al-Qur’an, kemudian penyampaian orasi dari beberapa orang aktivis HTI yang membakar peserta aksi dengan di selingi pekik takbir dari peserta aksi, para peserta aksi sambut Ramdhan ini juga di lengkapi dengan atribut dan  panji umat Islam sedunia berupa bendera hitam bertuliskan dua kalimah syahadat ( Ar-Rayyah ), serta berbagai poster yang menggambarkan ketidakpuasan umat Islam akan sistem demokrasi yang nyata nyata sangat merugikan masyarakat dan umat Islam.

Dari pantauan di lapangan, aksi ini berlangsung tertib walau banyak melibatkan kaum hawa dan anak anak, dengan mendapatkan pengawalan aparat kepolisian dari  Polres Garut yang berjaga dengan sabar hingga aksi berakhir menjelang di kumandangkanya adzan dzuhur.

Sementara itu salah seorang aktvis HTI lainya, Ustadz Pendi Abu Naya mengungkapkan,bahwa bulan suci Ramdhan ini harus kita sikapi sebagai bulan pembebasan dari system kufur dan system system di luar Islam lainya, seperti sistem kapilatis, demokrasi, dan beragam turunannya seperti budaya materialistik dan hedonisme yang sangat bertentangan dengan syari’ah Islam.

‘’ Ya, sudah selayaknya bulan ini kita jadikan sebagai momentum pembebasan kita dari cengkraman sekularisme yang telah membelenggu sekian lamanya, jangan sampai kita selesai melewati bulan Ramadhan, kita tidak mendapatkan arti sebenarnya dari bulan suci ini, bulan ini merupakan kawah candradimuka, bagaimana aqidah kita di kokohkan, amal sosial juga kita tingkatkan, sungguh percuma jika kita memasuki bulan Ramadhan ini kita hanya mendapatkan lapar dan haus saja, sedangkan esensi Ramadhan yang sebenarnya tidak kita raih, seharusnya kaum Muslimin sadar bahwa perilaku konsumtif yang berlebihan di bulan suci Ramdhan adalah tindakan sia sia, justru bulan suci ini harus kita jadikan ibadah ritual dan ibadah sosial kita intensitasnya lebih meningkat ‘’, paparnya.

Ustadz Pendi mengingatkan pada segenap umat Islam, kenapa kita umat Islam masih terpuruk hingga kini, padahal kita telah di tempa berkali kali di bulan Ramadhan ini, karena memang umat Islam hingga kini belum memiliki institusi Islam yang bisa menjalankan syari’ah Islam sepenuhnya, satu satunya jalan untuk meraih kemuliayaan Islam adalah segenap uamt Islam harus bersama sama berda’wah dan memperjuangankan ditegakannya kembali daulah Khilafah Islamiyah. ( Kang’Ayyash ).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*