Aksi Anak Indonesia Tuntut Syari’ah Dan Khilafah “Pesan Cinta Untuk Bapak Presiden”

HTI Press. Setiap tanggal 23 Juli, negeri ini memperingati Hari Anak Nasional. Perhatian dan kepedulian terhadap masalah-masalah yang dihadapi anak-anak Indonesia berulang setiap tahun.  Anak-anak disuguhi acara-acara hiburan yang menyenangkan, walau sesaat.  Tidak lupa janji-janji manis pun diumbar.  Namun, kebijakan negara yang berkaitan dengan pengaturan terhadap anak-anak negeri ini justru kontra produktif dalam memenuhi hak-hak anak. Misalnya, pemenuhan hak hidup anak diiringi dengan kebolehan aborsi, pemenuhan hak sekolah anak disertai dengan liberalisasi dan kapitalisasi pendidikan, negara tidak mempermudah lapangan pekerjaan bagi bapak untuk bisa memenuhi kebutuhan anak, serta penyediaan layanan pendidikan dan kesehatan yang bermutu dan tercukupi masih jauh dari harapan. Hal ini wajar terjadi di negeri ini, karena  sistem yang diberlakukan di dalamnya adalah sistem kapitalisme yang memposisikan negara bukan sebagai penanggung jawab utama dalam mengurusi rakyatnya. Inilah akar masalah dari kedzoliman yang menimpa anak-anak.  Padahal, anak adalah masa depan suatu bangsa, calon penerus pemimpin bangsa.

Solusi atas masalah ini harus segera ditemukan & diterapkan, tak bisa ditunda lagi. Solusi yang rasional dan tuntas untuk masalah ini tentu harus berasal dari Allah SWT, Pencipta manusia. Solusi ini terperinci dalam hukum-hukum Islam.  Islam mempunyai konsep bagaimana memenuhi hak-hak anak keseluruhannya secara proporsional, dan bagaimana tanggung jawab negara untuk memenuhinya. Sistem Islam yang diterapkan oleh Khilafah telah terbukti keberhasilannya dalam mencetak generasi cemerlang. Karenanya, menjadikan konsep Islam sebagai solusi dalam mengentaskan masalah generasi penerus bangsa saat ini adalah sebuah pilihan cerdas yang diwajibkan kepada kaum muslimin sebagai bentuk ketaatannya kepada Sang Pencipta. Allah SWT berfirman: “Siapa saja yang menghendaki kemuliaan maka kemuliaan itu  semuanya hanyalah milik Allah Swt” [TQS. Al Fathir (35): 10]. “Kami menurunkan dari al Qur’an sebagai penawar dan rahmat bagi orang-orang mukmin” [TQS al-Isra (17): 82]

Sebagai bentuk kepedulian terhadap penyelesaian masalah anak, Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia DPD I DIY menggelar Aksi Anak, longmarch dari Masjid Syuhada sampai ke DPRD DIY dengan tema “Anak Indonesia Tuntut Syari’ah dan Khilafah” pada hari Ahad 24 Juli 2011, pukul 08.00-11,30 WIB. Rangkaian aksi diawali dengan pembacaan do’a, dilanjutkan dengan orasi.

Orasi pertama oleh Salma Azizah Dzakiyunnisa (anak kelas 6 SD Madrasah Salafiyah Khoirul Ummah Panatagama) Mengangkat tema : Kapitalisme Sampah, Buang Sekarang Juga ! Dalam orasinya, Salma menggambarkan tentang latar belakang lahirnya kapitalisme, tipu daya kapitalisme dalam melindungi anak dan kegagalan Kapitalisme membangun generasi cemerlang (peran Negara, masyarakat, orangtua). Orasi kedua oleh Ulfa Mutia (Pelajar SMP kelas 1 ). Dia memaparkan Fakta saat ini anak Indonesia tidak sejahtera, kurang gizi, tidak bisa berobat dengan layak, tidak sekolah dan terpaksa bekerja. Selain itu juga digambarkan pula fakta terkait dengan kondisi anak saat ini dimana anak hidup dibawah ancama kekerasan orangtua (eksploitasi anak), masyarakat  adanya kriminalitas, pelecehan seksual, trafficking, dan lain-lain, juga adanya serangan budaya yang merusak misalnya pornografi, pergaulan bebas, adanya budaya mistik.

Orasi ketiga oleh Annisa Rahma Fatika (Pelajar SMP kelas 2). Mengangkat tema : Saatnya Anak Indonesia Menuntut Syariah dan Khilafah Dalam orasi tersebut dipaparkan tentang apa itu Khilafah dimana Khilafah lah yang bisa menjamin pemeliharaan terhadap terpenuhinya hak-hak anak, hanya Khilafahlah yang menjamin lahirnya Generasi Cemerlang.

Acara aksi ditutup dengan pembacaan Pernyataan Sikap Muslimah Hizbut-Tahrir Indonesia yang disampaikan oleh Perwakilan dari DPDD Muslimah Hizbut-Tahrir Indonesia DPD I HTI-DIY Ibu Puspita Satyawati, S.Sos. dilanjutkan kemudian dengan do’a yang  semakin menambah kesadaran dan keyakinan akan penyelesaian permasalahan bangsa hanya kepada sistem islam.[]

4 comments

  1. Anak-anak yg dididik dg ideologis, akan tumbuh menjadi pribadi yg khas & unik. mereka akan selalu berpikir Smart/cerdas krn selalu berorientasi akhirat. Bertingkah laku Syar’ie sbg konsekuensinya….dan tentunya dengan selalu Senyum ceria khas anak2…. Sweet childish

  2. Pak SBY.. laksanakan tuntutan tersebut… sesuai dengan semboyan demokrat.. pasti bisa

  3. SBY “PASTI BISA!!” KALAU PUNYA NYALI… INDONESIA DAN KAUM MUSLIMIN MEMBUTUHKAN SEORANG FIGUR PEMIMPIN YANG PUNYA NYALI UNTUK MEMPERTANGGUNGJAWABKAN KEPEMIMPINANNYA DI HADAPAN ALLAH SWT DAN UMAT MANUSIA. PAK SBY YTH, BERSEGERALAH UNTUK TAAT PADA ALLAH SWT DAN ROSUL-NYA! GUNAKAN AL-QUR’AN DAN SUNAH SBG ATURAN HIDUP DLM BERNEGARA, JANGAN HANYA DIPAKAI UTK SEKEDAR SUMPAH JABATAN SAJA. SALAM HANGAT DAN HARAP KAMI YANG RINDU SYARIAT ALLAH TEGAK DI BUMI INI. SEMOGA ALLAH MEMBUKAKAN KUNCI HIDAYAH UNTUKMU, AMIEN.

  4. rumaisha nur annisa

    assalamu’alaikum…
    bpk presiden yang dirahmati Allah Azza wa Jalaa, kami yakin dalam hati bpk melihat keadaan di negeri ini adalah sangt memprihatinkan, bpk sbgai pemimpin negeri ini tentu tidak akan tinggal diam krn tanggung jawab bpak. kami menghargai usaha2 yng tlah bpak lakukan untuk kami. tapi tidakkah fitrah bapak sbgi sorang hamba/budak Allah untuk mengmbil solusi semua masalh ini hanya dengan Islam? kami tidak akan membencimu bpk,bpk ykin kan bahwa seluruh manusia hanya diciptakan oleh 1 pencipta? apa yang mnjdikan alasan kita tidak menerapkan syari”at Islam di kehidupan kita/ hanya dengan keikhlasan dan keimanan bpk pada Allah untuk segera kembali ke islam secara kaffah. apakah bpk tkut akan kehilangan kekuasaan? sungguh dunia ini hanya sebentar bpk yang drahmati allah,kami akan sangat bahagia ketika bpk sungguh melepaskan paham lain kecuali islam untuk diterapkan di negeri in, bahkan dunia. kami akan selalu berharap pada Allah agar bpk selalu dilindungi dari musuh2Nya yang hrndak menipu bapak dengan angan2 yng melalaikan Allah. bpak, anda dan kami adalah manusia yang sama, berbeda dalam hal yang telah dikhususkn oleh Allah. bgmn kalanya anak-anak negeri ini akan bertahan dalam negerinya sendiri jika “pemimpin ” mereka membiarkan paham-paham yng melalaikan dan kufur merasuki pemikiran anak dalam negeri? apakh akan mnjdi generasi yang kuat?teguh?sholeh?
    wassalam…maaf dengan kerendahn diri dihadapan Allah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*