[FOTO] Tarhib Ramadhan 1432 H Cilegon

HTI Press. Sabtu (30/7/11) Hizbut Tahrir Indonesia Kota Cilegon dan Umat Islam mengadakan acara Tarhib/Pawai Ramadhan. Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka menyambut datangnya bulan suci Ramadhan 1432 H. Acara yang dihadiri oleh sekitar 200 orang lebih, yang terdiri dari para asatidz, ulama, tokoh masyarakat, pengusaha, mahasiswa, pelajar, dan para ibu-ibu serta anak-anak ini berjalan sangat meriah. Peserta dengan semangat melakukan long march dari Masjid At-Taubah (Ramanuju) menyusuri jalan protocol Kota Cilegon dan berhenti di depan Masjid Agung Kota Cilegon.

Dalam tarhib Ramadhan kali ini Hizbut Tahrir dan peserta mengajak seluruh kaum muslimin untuk bersama-sama menyambut bulan nan agung ini dengan penuh suka cita, karena salah satu ciri orang yang beriman dan bertaqwa adalah berbahagia ketika bulan Ramadhan datang. Terlepas dari kenyataan bahwa umat Islam saat ini masih diliputi keprihatinan di berbagai bidang kehidupan (ekonomi, pendidikan, politik dan pemerintahan). Serta mengajak kaum muslimin untuk bersama-sama menyambut tamu agung dengan penuh persiapan yang optimal, baik ilmu, fisik dan mental. Kegiatan ini juga dilakukan dalam rangka sebagai spirit perjuangan penegakkan syariah dan khilafah serta sebagai momentum penerapan islam secara kaffah oleh seluruh kaum muslimin.

Selainaksilongmarch, acara juga diisi dengan orasi oleh beberapa tokoh, ulama dan asatidz. Diantaranya, ust. H. Unang Kosasih, ust. Sobri, ust. TB. Saikhu, ust. Musta’in, dan KH. Abdussomad Nawawi.

Dalam orasinya, ust. H. UnangKosasih (UlamaMerak) menyerukan kepada umat Islam untuk taat beribadah di bulan Ramadhan, menutup tempat-tempat makan di kala siang hari, menyerukan kepada pemerintah dan para pengusaha tempat-tempat maksiat seperti LM, Regent, Bintang dan tempat hiburan lainnya untuk menutup usaha di bulan Ramadhan sebagai bentuk penghormatan pada umat Islam, tidak saja di bulan Ramadhan bahkan seharusnya ditutup untuk selama-lamanya karena bertentangan dengan syariah Islam.

Orasi yang kedua disampaikan oleh ust. Sobri (Tokoh masyarakat), beliau mengajak umat Islam untuk bersungguh-sungguh di dalam meraih kemulian bulan Ramadhan terlebih di dalamnya terdapat lailatul qadar, sungguh rugi apabila kemuliaan bulan Ramadhan tidak dapat kita raih. Menghimbau kepada para pedagang makanan untuk menutup sementara usahanya di saat siang hari karena apabila tidak hal tersebut akan mengganggu kekhusuan umat islam di dalam menjalankan ibadah puasa.

Selanjutnya, ust. TB. Saikhu (Ulama Anyer) mengajak umat Islam untuk bergembira menyambut bulan suci Ramadhan, menjadikan bulan Ramadhan sebagai bulan perjuangan dalam menegakkan syariah Islam. Di dalam bulan Ramadhan Allah swt menurunkan Rahmat, Magfirah dan keberkahan, kita pun dijanjikan terbebas dari api neraka. Menjadikan Al Qur’an sebagai pedoman hidup umat islam, karena apabila kita mengabaikan seruan Allah yang terdapat dalam Al Qur’an maka Allah akan menjadikan hidup kita dalam keadaan sempit.

Ust.Musta’in (DPD II HTI Cilegon), mengingatkan bahwa Ramadhan adalah bulan untuk menggapai ketaqwaan di mata Allah, taqwa yang sesungguhnya adalah dengan cara menjalankan seluruh perintah Allah. Dengan ketaqwaan yang sesungguhnya tersebut maka kita tidak akan ragu untuk menegakkan syariah Islam. Bulan Ramadhan merupakan bulan perjuangan di dalam menegakkan syariah Islam, hal tersebut telah dicontohkan oleh Rasulullah Muhammad dan para sahabatnya.

KH. Abdussomad Nawawi (Ulama Cilegon) menyampaikan tausiyah terakhir dengan mengingatkan umat Islam bahwa di bulan Ramadhan ada malam yang keutamaannya setara dengan malam seribu bulan yakni malam lailatul qadar. Mengajak umat islam untuk meningkatkan amal ibadah serta meraih ketaqwaan, karena hikmah dari diwajibkannya ibadah shaum adalah untuk meraih ketaqwaan di hadapan Allah. Kemudian beliau menutup acara tarhib dengan doa.

H. Agung Hikmatullah, S.Ip selaku MC menyerukan agar para syabab Hizbut Tahrir, para ulama dan umat bersinergi di dalam penegakkan syariah Islam, menjadikan Ramadhan kali ini adalah Ramadhan terakhir tanpa diterapkannya syariah Islam dan menjadikan Ramadhan kali ini adalah Ramadhan terakhir tanpa tegaknya khilafah islamiyah, amiin.[]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*