Kaum Muslim Dilecehkan di 117 Negara

Sebuah laporan baru yang dikeluarkan oleh Pew Forum on Religion and Public Life mengungkapkan bahwa kaum Muslim dilecehkan di 117 negara, termasuk negara-negara Eropa yang melarang cadar (niqâb) dan adzan.

Prancis termasuk di antara negara-negara yang terus memaksakan pembatasan pada agama-agama; serta termasuk dalam 13 negara di dunia yang terus membatasi kebebasan beragama dan pelaksanaan ritual-ritual keagamaan. Sementara Cina adalah negara yang paling memaksakan pembatasan kebebasan beragama dan pelaksanaan ritual-ritual keagamaan, dan kemudian disusul Prancis yang menempati urutan ketiga karena melarang cadar (niqâb).

Laporan ini mengatakan bahwa pembatasan, yang meliputi berbagai aktivitas permusuhan sosial terhadap para penganut agama yang berbeda dan kaum agama minoritas, serta pembatasan yang diberlakukan oleh pemerintah, telah meningkat di 23 negara, yakni 12% dari 198 negara di dunia; menurun di 12 negara, yakni 6%; dan tetap tidak mengalami perubahan mendasar di 163 negara, yakni 82%.

Delapan negara mengalami peningkatan yang signifikan dalam hal pembatasan kebebasan beragama dan pelaksanaan ritual-ritual keagamaan. Menurut laporan tersebut,  Cina, Prancis-karena melarang cadar (niqâb)-, Nigeria, Rusia, Thailand, Vietnam dan Inggris merupakan negara-negara di mana para penganut agama mengalami tingkat kesulitan yang signifikan dalam melaksanakan ritual-ritual keagamaan di negara-negara tersebut.

Laporan yang dipublikasikan dalam jurnal “Arabian Business” mengatakan bahwa kaum Muslim dilecehkan di 117 negara. Tim peneliti yang melakukan penelitian di 198 negara dan wilayah itu mencatat adanya poin-poin pelecehan melalui konstitusi negara, politik dan berbagai prosedur kebijakan, termasuk juga aksi-aksi permusuhan agama, pelecehan agama dan lainnya seperti intimidasi atau perlakuan buruk karena motif agama.

Laporan mencatat bahwa “Selama tiga tahun berlangsungnya penelitian, telah terjadi peningkatan penyebaran aksi-aksi kekerasan dan perlakuan buruk karena sentimen keagamaan di berbagai tempat, lebih dari apa yang aku katakan.” (islamtoday.net, 12/8/2011).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*