Patra M Zen, kuasa hukum Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum mengatakan semua yang diungkap oleh Anggota Badan Anggaran dari Partai Amanat Nasional, Wa Ode Nurhayati tentang mafia anggaran adalah benar.
Sayangnya, suara lantang Wa Ode akhirnya terus tertimbun oleh isu-isu lain, ditambah lagi faktor asal partai politiknya.
“Wa Ode kan jelas tapi itu kan ketimbun, ada mafia ada calo, sayangnya dia hanya sendirian mungkin,”ujar Patra saat ditemui usai acara diskusi Polemik di Warung Daun, Jakarta, Sabtu(13/8/2011).
Menurut Patra, dari 85 anggota di Badan Anggaran semua adalah ‘pemain’ alias mafia anggaran. Hanya saja beberapa dari mereka adalah pemula, sehingga dengan mudah dituduh-tuduh.
“Dari 85 ada yang baru belajar, ibaratnya main sepeda tak ada belokan saja jatuh mereka,beda yang sudah ahli,lepas tangan saja bisa goes,”jelasnya.
Lebih jauh Patra menambahkan Badan Anggaran adalah pusat dari segala masalah yang ada, termasuk kasus proyek pembangunan wisma atlet dan Hambalang.
‘Badan anggaran itu kunci dia pusat gempa masalah, lihat proyek wisma atlet dan Hambalang, anggaran negara untuk proyek, apakah proyek itu saja, tidak masih banyak,”jelasnya.
Karena itulah, lanjut Patra, Komisi Pemberantasan Korupsi(KPK) harus segera mendorong ini untuk mengungkap segala macam permainan di Badan Anggaran.
“Sebagian besar dari Badan Anggaran bermasalah ini harus kita dorong,jangan orang belum berpengalaman diseret,”jelasnya.
Sementara itu saat disinggung dari partai politik mana saja yang kebanyakan mafia di Badan Anggaran, Patra enggan menjelaskan lebih lanjut. Hanya saja, ia memberikan indikator, bahwa orang-orang di tempat tersebut adalah sangat berpengalaman.
“Ini bukan masalah partainya, tapi siapa yang berpengalaman,”pungkasnya.
Seperti diketahui sebelumnya Wa Ode Nurhayati mengungkap adanya praktek mafia anggaran di Badan Anggaran DPR. Hal itu ia katakan dalam sebuah acara talkshow di sebuah stasiun televisi swasta.
Wa Ode bahkan menyebut seluruh pimpinan DPR terlibat dalam skandal anggaran tersebut. (tribunnews.com, 13/8/2011)
Demokrasi hanya menghasilkan kerusakan, kebodohan dan kemunafikan !
Habislah Duit Rakyat, Proyek nya tak mensejahterakan rakyat. Beban utang pun bertambah…Kalo tidak dihentikan!!! Rakyat lah yang paling menderita, negara bangkrut, di bawah kurator asing.
Sing penting rakyat tdk protes beres kan. Meskipun mereka berkhianat setinggi langit. Para pelakunya main saling ancam sehingga tidak ada yang berani bernyanyi kecuali kalo sudah ketangkap dan tidak dihabisi.(Munir mati karena racun arsen, nazar gak doyan makan karena takut diracun.
Atau kalo sang majikan AS sudah tidak berkenan (bisa karena terlalu dekat dengan Islam, bisa karena tidak populis -tapi yang ini bisa dipopulis-populiskan lho, bikin bakti sosial, mengajak media…jadi deh populis. Atau membuat tulisan analitik, diposting ke media, jadi juga populis)Hhhhhh….
Hanya Allah sajalah yang akan segera mengakhiri semua kondisi buruk ini.
Ketahuilah Allah telah memberikan taufik-Nya kepada para hamba-Nya yang shalih untuk menegakkan janji_nya yang agung yaitu tegaknya Khilafah ala minhajin nubuwah yang kedua kalinya.