Moammar Khadafy Kabur!

Pemimpin Libya Moammar Khadafy telah kabur dari kompleks tempat tinggal di Bab al-Aziziya, Tripoli. Lokasi keberadaannya tidak diketahui. Kompleks luas yang juga menjadi markasnya itu telah dikuasai pemberontak, Selasa (23/8/2011).

Rabu dini hari, melalui sebuah radio lokal di Tripoli, Khadafy mengatakan, pengunduran diri dari markasnya itu merupakan “langkah taktis” setelah kompleks tersebut diratakan dengan tanah oleh serangan udara NATO dan pasukan pemberontak. Ia berbicara kepada sebuah stasiun radio lokal yang kemudian menyiarkan hal itu bersama Al-Orouba TV dan Al-Rai TV. Ia bersumpah untuk jadi “martir” atau meraih kemenangan dalam perang melawan NATO.

Secara terpisah, seorang juru bicara Khadafy, Moussa Ibrahim, mengatakan,  pemimpin Libya itu siap melawan pemberontak yang telah merebut Tripoli, ibu kota Libya. Perlawanan bisa berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun. Khadafy bersumpah akan mengubah Libya menjadi “gunung berapi, lava, dan api”.

Para pemberontak Libya meraih kemenangan besar di Tripoli. Mereka berhasil menguasai kompleks Bab al-Aziziya yang di dalamnya terdapat kediaman Moammar Khadafy, Selasa malam. Mereka merayakannya dengan melakukan tembakan ke udara secara terus-menerus dari kompleks yang sangat luas itu. Mereka bisa masuk-keluar dengan bebas. Bahkan, banyak yang keluar sambil membawa senjata dan amunisi yang diambil dari bangunan itu.

Wartawan CNN, Sara Sidner, melalui Twitter, melaporkan dari dalam kompleks itu tentang emosi para pemberontak. “Di dalam kediaman Khadafy. Pemberontak: Libya sudah bebas,” tulisnya melalui Twitter. “Saya berjalan ke gerbang timur kamp Khadafy untuk kali ketiga hari ini,” tulis Sidner.

Sebaliknya, wartawan CNN lain, Matthew Chance, melaporkan, para loyalis Khadafy masih menguasai bagian lain Tripoli, termasuk lokasi Hotel Rixos, tempat para wartawan asing bermukim selama di negara itu. “Meskipun rumah (Khadafy) jatuh ke tangan pemberontak, Rixos masih di bawah kendali Khadafy,” tulisnya.

Sementara itu, BBC melaporkan, para pemberontak menghancurkan patung-patung, termasuk satu patung keemasan berbentuk tangan sedang meremas pesawat tempur Amerika Serikat. Tidak ada perlawanan dari dalam kompleks yang disebut-sebut dijaga oleh ratusan loyalis Khadafy itu. Kompleks Bab al-Aziziya dilaporkan memiliki sejumlah terowongan bawah tanah yang terhubung dengan beberapa lokasi penting di Tripoli. Di dalam kompleks itu terdapat sejumlah bangunan militer, rumah Khadafy, perpustakaan, dan kantor-kantor pemerintah.(kompas.com, 24/8/2011)

Komentar :
Nasib tragis pemimpin bengis… dicampakkan sang tuan penjajah ketika tidak lagi bermanfaat…berikutnya penjajah mencari pengganti baru atas nama demokrasi…tidak ada solusi kecuali kembali kepada Khilafah yang membebaskan dari penjajahan secara total..[]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*