Ramadhan: Raihlah Ketaqwaan Hakiki Bukan Ketakwaan Semu
HTI Press. Dewan Pimpinan Daerah (DPD) 2 Muslimah HTI (MHTI) Bogor kembali mengadakan acara Bina Syakhshiyyah Islamiyyah (BSI), Ahad (14/8) di Masjid Raya Bogor. Acara mengangkat tema “Ramadhan: Raihlah Ketaqwaan Hakiki Bukan Ketaqwaan Semu” ini dihadiri sekitar 600 orang .
Dalam kesempatan ini, Ustadzah Hj. Firda Muthmainnah, S.Si., seorang aktivis Muslimah HTI menyampaikan gambaran potret Ramadhan saat ini yang hanya dianggap ritual tahunan biasa yang lewat begitu saja tanpa mendapatkan apa-apa kecuali rasa lapar dan haus.
Ustdzah Firda pun menjelaskan beragam keutamaan di bulan Ramadhan. “Ramadhan adalah bulan ibadah dan bulan menundukan hawa nafsu, bulan taqarrub, penghambaan dan pengorbanan kepada Dzat Pencipta, agar terbentuk pribadi yang taqwa dan siap taat kepada Allah SWT. Akan tetapi, faktanya tidak demikian. Ramadhan demi Ramadhan berlalu begitu saja tanpa adanya perubahan yang signifikan pada kondisi dan pemahaman umat ke arah kebaikan,” papar Ustadzah Firda.
Lebih lanjut Ustadzah Firda menjelaskan, fakta menunjukkan makin jauhnya umat dari gambaran masyarakat yang Islami sebagai Khoiru Ummah, kerusakan terjadi di segala sisi umat akibat kemaksiatan dan berbagai pelanggaran Hukum Syara’ karena ketidaktakwaan sebagian besar umat. Di samping itu, umat Islam seharusnya menjadikan Ramadhan sebagai bulan perjuangan Syari’at Islam. Ramadhan bukan sekedar bulan ibadah, tetapi juga bulan perjuangan fii sabilillah. Seperti pada masa Rasulullah dan para sahabat, banyak terjadi peristiwa penting pada bulan Ramadhan, seperti Perang Badar, Futuh Makkah, dll. Hal ini memberikan dorongan yang jelas bagi umat Isam saat ini, untuk menjadikan Ramadhan kali ini sebagai momentum untuk membangkitkan umat, dengan perjuangan menerapkan Syari’at Islam dalam wadah Khilafah, agar tercipta perubahan secara menyeluruh, bukan hanya secara individual, yakni terbentuknya masyarakat Islami secara keseluruhan.
Peserta pun begitu antusias dalam mengikuti pemaparan narasumber. Hal ini terlihat dari semangatnya para peserta untuk menyampaikan pertanyaan-pertanyaan yang merupakan masalah di sekitar mereka. Acara pun ditutup dengan doa setelah ditayangkan beberapa tayangan yang begitu inspiratif dan membuka pikiran para peserta.[]