HTI Press. Bertempat di aula hotel Samudra Dwinka Bengkulu, sekitar 100 orang kaum muslimin dan muslimat dari berbagai golongan menghadiri Undangan Hizbut Tahrir Indonesia Bengkulu dalam acara Liqo Syawal 1432 H. Acara yang bertema “Raih Kesejahteraan dengan Syari’ah dan Khilafah” ini dimulai pukul 9.00wib dengan Qiro’atul Qur’an yang dibacakan oleh Ustd Ganjar. Peserta yang datang dari berbagai daerah di bengkulu inipun mendengarkan ayat-ayat Al-qur’an yang dibacakan dengan seksama. Sambutan disampaikan oleh Ketua DPD I HTI Bengkulu Ustd Septri Widiono, S.P, M.Si. Dalam sambutannya, Ustd Septri mengingatkan pentingnya kesatuan Umat Islam dalam bentuk kepemimpinan yang satu yakni Khilafah. “Dengan adanya Khilafah maka perbedaan seperti yang terjadi dalam perayaan hari raya idul fitri 1432H kemarin dapat dihilangkan karena prinsip: perintah Imam menghilangkan perbedaan”, tegas Ustad muda beranak tiga ini.
Acara diselingi dengan penampilan parade Liwa dan Royah oleh anak-anak dari PAUD Islam Terpadu Ulul Albab. Pembicara pertama dalam Liqo Syawal ini adalah Ustd Drs.Baharudin Shaleh, seorang tokoh ulama senior di bengkulu yang sudah puluhan tahun menggeluti dunia dakwah. Dalam tausiyahnya beliau mengingatkan tentang kondisi bangsa Indonesia sekarang yang masih carut-marut. Menurut beliau hukum yang diterapkan di Indonesia adalah KUHAP=Kasih Uang Habis Perkara, artinya semua elemen dalam sistem hukum sudah terjangkiti penyakit Korupsi. Hal ini hanya bisa diatasi dengan menerapkan hukum Islam, “Saya yakin kalau hukum Islam yang diterapkan maka korupsi bisa diberantas”. Beliau juga mengingatkan ancaman Allah bahwa barangsiapa yang tidak mau berhukum kepada hukum Allah maka dia termasuk kafir, fasik dan dholim.
Pembicara ke dua adalah Ustd Ardinsyah Yun, M.A, Aktivis HTI Bengkulu. Dengan jelas beliau menyampaikan ajakan kepada seluruh komponen umat Islam Bengkulu untuk bersama-sama Hizbut Tahrir Indonesia Bengkulu berjuang menegakkan Syari’ah dan Khilafah. Problem utama Umat Islam adalah tidak diterapkannya Islam di tengah-tengah kehidupan Umat, demikian paparan dari Ustad Ardin.
Sebelum diakhiri renungan dan do’a acara diselingi lagi dengan penampilan anak-anak PAUD Islam Terpadu Ulul Albab. Renungan dan do’a disampaikan oleh Ustad Ahmad Abdul Ghony (AA Ghon), Aktivis HTI Bengkulu.
Berikutnya adalah acara ramah-tamah dan makan siang bersama. Pukul 11.30 acara selesai dan para peserta pulang dengan semangat baru untuk berjuang bersama HTI Bengkulu.[]