Ulama Bersama Hizbut Tahrir Perjuangkan Syariah dan Khilafah

HTI Press. Sebelas ribu ulama, kiai dan asatidz hadir dalam Liqo’ Syawal Ulama 1432 H, yang digelar Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Jawa Timur, hari Ahad (25/9) di Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Ulum, Wirowongso, Ajung, Jember.  Selain dari Jember, mereka datang dari Banyuwangi, Bondowoso dan Situbondo.  Seruan perjuangan tegaknya Khilafah, bersambut pekik Takbir ‘Allohu Akbar’ ditengah kibaran al-liwa’ arroyah (bendera dan panji-panji umat Islam) memecah suasana malam Ponpes ini.

Pertemuan ini bagi keluarga besar Hizbut Tahrir Indonesia penuh makna, selain momentum silaturahim acara ini memiliki nilai politis. Yakni ulama, kiai & asatidz berkumpul untuk mengokohkah perjuangan bersama HTI tegakkan Khilafah. Hizbut Tahrir memiliki kegiatan dengan rencana yang serius dan matang dalam perjuangan penegakkan syariah dan khilafah, sementara  itu mereka ikhlas untuk hadir, hal ini berarti menunjukkan dukungan mereka, seperti dituturkan Kamil Abdullah dalam sambutannya mewakili DPP HTI sebagai penyelenggara.  Hal ini juga dibenarkan oleh KH Abdullah, Kiai karismatik Pengasuh Ponpes Nurul Ulum Jember ini, selain mengingatkan peran dan jatidiri ulama, diawal sambutannya  menyampaikan kehadiran para ulama, kiai dan asatidz dalam Liqa’ Syawal Ulama 1432 H yang digelar di pesantrennya ini merupakan testimoni dukungan perjuangan penegakkan syariah dan khilafah. Melalui dukungan umat, syariah dibawah naungan Khilafah akan menggantikan kapitalisme. Tegaknya Khilafah akan menghadirkan politik islam yakni mengatur urusan umat dengan Islam, dan menjauhkan umat dari kekufuran baik ideologis dan politis.

KH. Hafidz Abdurrahman, Dewan Pimpinan Pusat (DPP) HTI menyampaikan, “Islam akan berkuasa ketika khilafah tegak”.  Syariah dan Khilafah tidak hanya akan melindungi umat islam tapi seluruh umat manusia, Lanjut Ketua Lajnah Tsaqofiyah DPP HTI ini. Dalam kesempatan yang sama, Ketua DPP HTI dalam Kalimatul Hikmah-nya membenarkan penjelasan KH Hafidz, Khilafah  adalah kewajiban sekaligus janji Allah SWT sebagaimana firman-Nya dalam Alquran Surah an-nur ayat 55.  Umat islam harus optimis dan yakin akan datangnya pertolongan Allah SWT. Ulama harus menyeru umat agar kembali kepada syariah dan tegakkan khilafah untuk menyelesaikan berbagai persoalan.

Mewakili ulama lainnya, KH Abdul Hamid pengasuh Ponpes Putri Bangsalsari Jember, menyampaikan penegakkan Khilafah menurut jumhur ulama   adalah kewajiban yang harus diwujudkan. “Untuk menghilangkan  hukum-hukum kufur dengan cara menegakkan khilafah”,  tambahnya seraya memberikan ajakan untuk mendukung perjuangan penegakkan khilafah dan Hizbut Tahrir serta menjadikan perjuangan syariah dan khilafah menjadi persoalan hidup dan mati. Dukungan yang serupa disampaikan KH Asyrofi Pengasuh Ponpes Darun Najah, Genteng, Banyuwangi bahwa umat wajib memilih pemimpin untuk melaksanakan hukum Allah SWT. Disisi yang lain, dia menilai selama ini Hizbut Tahrir yang bisa melakukan perjuangan itu, sekaligus yang mampu mempraktekkan keilmuan yang dipelajari di pesantren, sehingga dia tertarik untuk mendukung, bahkan akan mengajak pengasuh pondok pesantren lainnya.

Tampaknya komitmen HTI ‘bersama ulama tegakkan khilafah’ mendapat dukungan luar biasa dari para ulama. Secara terpisah Infokom HTI Jawa Timur, menyampaikan acara yang sama juga akan diselenggarakan serentak pada bulan syawal 1432 H di  19 kota antara lain Pasuruan , Jombang, Ponorogo, Madura, DKI Jakarta, Bandung, Banten, Bogor, cirebon, Medan, Aceh, Padang, Lampung, Banjarmasin, Makasar, Kendari, dan kota lainnya. Sebelum diakhiri, Liqa syawal ulama yang didukung tayangan dan iringan multimedia  ini,  disampaikan sebuah Syair Syaikh Hafidz Shalih, ulama Hizbut Tahrir serta seruan Hizbut Tahrir Indonesia pasca ramadhan oleh ketua HTI DPD Jember,Abdurrahman Shaleh, yang menegaskan bahwa Khilafah satu-satunya solusi dan kewajiban yang wajib diwujudkan, untuk mewujudkannya perlu dukungan ulama karena perannya sangat strategis.  [Lijatim].

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*