Iran menyebut tuduhan AS tentang rencana pembunuhan Duta Besar Arab Saudi untuk Washington sebagai sebuah “plot jahat” AS. Sanggahan Iran itu disampaikan dalam sebuah pengaduan yang dikirim ke PBB, Selasa (11/10/2011) malam waktu AS.
Dalam surat yang dikirim ke Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon dan Dewan Keamanan PBB, Dubes Iran untuk PBB Mohammad Khazaee sebaliknya menuduh Israel telah melakukan pembunuhan terhadap ilmuwan nuklir Iran. Aksi Israel itu, kata Khazaee, didukung AS. “Iran secara jelas dan tegas mengutuk tuduhan memalukan pihak berwenang Amerika Serikat itu dan menyesalkan hal tersebut yang merupakan sebuah plot jahat sejalan dengan kebijakan anti-Iran mereka,” kata Khazaee dalam surat itu.
Pihak berwenang AS sebelumnya mengatakan, mereka telah membongkar sebuah rencana yang dirancang Pemerintah Iran untuk membunuh Duta Besar Arab Saudi untuk Washington, Adel al-Jubeir. Pemerintah AS telah berjanji untuk menuntut tanggung jawab Iran atas kasus itu. Dua orang dituduh telah bersekongkol dengan faksi-faksi Pemerintah Iran untuk melakukan serangan. Satu tertuduh, yang merupakan warga AS hasil naturalisasi dan punya paspor AS dan Iran, kini berada dalam tahanan AS. Satu tertuduh lagi, seorang anggota Pengawal Revolusi Iran, masih buron.
Khazaee mengungkapkan “kemarahan” atas tuduhan tersebut itu di dalam suratnya kepada Dewan Keamanan PBB, di mana Iran menghadapi tekanan yang meningkat atas program nuklirnya. Dewan Keamanan telah memberlakukan empat babak sanksi terhadap Iran karena penolakan negara itu untuk menghentikan pengayaan uranium.
Khazaee mengatakan, tuduhan AS itu hanya untuk “mengalihkan perhatian dari masalah-masalah ekonomi dan sosial dalam negeri saat ini dan revolusi rakyat serta protes terhadap Amerika Serikat yang lama mendukung rezim-rezim diktator di luar negeri”. “Iran selalu mengutuk terorisme dalam segala bentuk dan manifestasinya dan telah menjadi korban,” kata duta besar itu.
“Sebuah contoh terbaru yang gamblang adalah pembunuhan sejumlah ilmuwan nuklir Iran dalam dua tahun terakhir yang dilakukan rezim Zionis dan didukung Amerika Serikat.” Seorang profesor fisika partikel di Universitas Teheran, Iran, tewas dalam sebuah serangan bom di luar rumahnya pada Januari 2010. Seorang ilmuwan lain terbunuh di Teheran pada 29 November. Sementara kepala nuklir negara itu, Fereydoon Abbasi Davani, selamat dari percobaan pembunuhan pada hari yang sama.
Khazaee mengatakan, “Bangsa Iran mengupayakan sebuah dunia yang bebas dari terorisme dan menganggap hasutan perang AS saat ini dan propaganda terhadap Iran sebagai ancaman tidak hanya terhadap Iran, tetapi bagi perdamaian dan stabilitas kawasan Teluk Persia.”
Utusan itu mengatakan kepada Ban, “Sebagai Sekretaris Jenderal PBB, Anda punya tanggung jawab penting dalam mencerahkan opini publik internasional tentang konsekuensi berbahaya dari kebijakan gila perang Pemerintah Amerika Serikat terhadap perdamaian dan keamanan internasional.”(kompas.com, 12/10/201)
dari berita diatas semakin menunjukkan bahwa Yahudi AS semakin merajalela. semoga Allah SWT memberi mereka azab yang sangat pedih seperti pada Perang Khandak. Allahu Akbar!!!