Amerika Serikat berulang kali memperlihatkan tindakan terorisme dengan nyata, dan korbannya pun tak tanggung-tanggung. Dalam dua hari saja bisa seratusan orang dibunuh oleh teroris AS. Lebih dari seratus orang tewas dalam serangan pesawat tak berawak milik teriris AS di Somalia, wilayah barat laut suku Pakistan yang berbatasan dengan Afghanistan dan Yaman selama dua hari terakhir.
Pada hari Sabtu, 15 orang tewas dan 43 lainnya terluka ketika militer teroris AS melancarkan serangan jarak jauh menggunakan pesawat tak berawak yang dikendalikan di desa Tenggiri Qooqaani, yang terletak di Somali selatan, 448 kilometer barat ibukota Mogadishu.
Teroris AS juga meluncurkan serangan pesawat tak berawak di daerah yang sama pada hari Jumat, menewaskan sedikitnya 70 orang.
Selain itu, lima orang tewas dan empat lainnya terluka dalam serangan pesawat tanpa awak di Waziristan Selatan Pakistan pada hari Sabtu. Menurut pejabat Pakistan, pesawat tak berawak menembakkan empat rudal ke sebuah rumah di daerah Cina Baghar pada hari Sabtu. Penduduk setempat mengatakan empat pesawat tak berawak AS terbang di atas daerah itu sebelum serangan.
Pada hari Jumat, serbuah pesawat tak berawak AS menargetkan kendaraan dekat desa Darpa Khel, terletak sekita empat kilometer barat Miranshah, kota utama Waziristan Utara. Setidaknya empat orang tewas dalam serangan pesawat tak berawak AS tersebut.
Tujuh orang, termasuk seorang warga Mesir, juga tewas dalam serangan yang dilakukan oleh pesawat tak berawak milik teroris AS di Yaman selatan, Jumat. Soerang pejabat setempat, tanpa disebutkan namanya, mengatakan bahwa tujuh orang tewas dalam tiga serangan pesawat tak berawak yang terpisah.
Dia menambahkan bahwa masjid juga telah menjadi target serangan pesawat tak berawak milik penjajah AS dalam sebuah serangan yang meninggalkan sejumlah orang terluka.
Lagi-lagi, dengan nyata dan jelas, AS telah melakukan tindakan terorisme, bahkan lebih keji lagi yang terus membunuhi kaum Muslim. Di mana suara para pengejar teroris yang rajin menangkapi dan mematai umat Islam. Di mana suara mereka untuk menetang tindakan terorisme AS itu?
Nyaris tidak ada. Wajar, karena AS memang telah membuat program “perang melawan terorisme” untuk membunuhi kaum Muslim yang melawan Amerika oleh tangan-tangan kaum Muslim di negeri Muslim. Sementara di negeri-negeri Muslim lainnya, AS dengan jelas melakukan pembunuhan langsung melalui pesawat dan senjata mereka.
Demikianlah, derita demi derita umat ini ketika mereka hidup tanpa naungan Khilafah yang menjadi perisah mereka. Kaum Muslim hari ini terombang ambing dan terpecah belah, sehingga dengan mudah orang kafir membunuhi umat ini sesuka mereka.
Umat benar-benar hanya membutuhkan satu kesatuan politik di bawah naungan Khilafah yang akan menerapkan syrariah dan menjadi perisai umat yang akan menjaga kehormatan, darah dan nyawa kaum Muslim. Khilafah, kini benderanya telah berkibar di berbagai pelosok dunia, menunjukkan kedatangannya semakin dekat. Insya Allah.(syabab.com, 16/20/2011)