Tingkat kesejahteraan warga Indonesia meningkat jika dilihat dari total kekayaan yang mencapai US$1,8 triliun atau naik sekitar $US420 miliar dalam periode Januari 2010-Juni 2011.
Hal itu terungkap dalam laporan tahunan Kekayaan Global dari lembaga keuangan Credit Suisse yang diumumkan hari ini, Rabu 19 Oktober.
Dalam laporan itu juga disebutkan bahwa 28% penduduk Indonesia dari total 235 juta jiwa, masih memiliki kekayaan di bawah US$1.000 atau sekitar Rp10 juta.
Dan sebanyak 176.000 warga Indonesia masuk dalam kelompok 1% warga kaya dunia yang jumlahnya diperkirakan mencapai 29,7 juta jiwa. Kelompok yang berjumlah 1% itu menguasai 44% dari total aset global.
Adapun kekayaan global total, menurut Credit Suisse, mencapai US$ 231 triliun atau meningkat 14% dari US$203 triliun pada Januari 2010.
Berdasarkan pertumbuhan kekayaan, Indonesia berada pada peringkat 14 dengan peringat pertama Amerika, Cina, dan Jepang.
Sementara itu Lembaga Penjamin Simpanan, LPS, menyebutkan bahwa jumlah pemilik rekening bank dengan nilai Rp1 miliar lebih atau US$113.000 meningkat 19,5% pada bulan Agustus dibanding periode yang sama tahun lalu.
Menurut data dari LPS -yang dikutip harian The Jakarta Globe- terdapat 266.050 rekening dengan nilai Rp1.424,3 triliun yang disimpan di 120 lembaga keuangan pada bulan Agusyus 2011. (bbc.co.uk, 19/10/2011)
Komentar:
Bukan berita yang menggembirakan, mengingat kekayaan itu ada pada segelintir orang kaya Indonesia, sementara lebih dari 100 juta rakyat Indonesia (dengan standar Bank Dunia -2 dollar per hari ) hidup dalam kondisi miskin, hanya syariah Islam yang menjamin kebutuhan pokok tiap individu rakyat.[]
semua rakyat indonesia hanya akan sejahtera dibawah naungan daulah khilafah.
selama kepemilikan umat masih dikuasai asing dan kelompok, rakyat indonesia tak akan sejahtera