Sedikitnya, 41 siswa kelas IV SDN Utankayu Utara 01 Pagi, histeris dan berhamburan keluar ruangan saat atap ruang kelasnya atau plafon eternit ambruk ke lantai. Akibat kejadian tersebut 11 siswa mengalami luka tertimpa atap berukuran 2,5 x 8 meter itu.
Bahkan satu di antaranya, Maria Margareta Florensiasudin (9) mengalami luka robek di bibir. Korban langsung dilarikan ke Klinik Waluyo 24 jam yang tak jauh dari lokasi kejadian. Paska kejadian ini, kegiatan siswa langsung dihentikan.
Informasi yang berhasil dihimpun detikcom di lokasi, Selasa (25/10/2011) saat kejadian, seluruh siswa baru masuk kelas dan doa bersama. Tak berapa lama kemudian, sambil mengabsen siswanya, guru kelas IV, Farida, menilai PR (pekerjaan rumah) pelajaran IPS milik 41 siswa di kelas tersebut. Namun mendadak plafon terbuat dari GRC itu ambruk ke lantai.
Keruan saja siswa yang berada di ruang kelas histeris. Sedikitnya 11 siswa mengalami luka tertimpa atap plafon tersebut. Luka terparah dialami siswa bernama Maria, mengalami luka robek di bibir. Kemudian kaki dan punggungnya juga bengkak. Sedangkan Ayu, siswa lainnya, mengalami luka pada bagian lutut.
Maria, mengaku terkejut saat mendadak atap ruang kelasnya ambrol. Ia saat itu tengah tertunduk sehingga atap menindihinya. Anak pertama dari tiga saudara ini juga tak mampu bangkit dari tempat duduknya karena plafon GRC yang menindihnya terlalu berat. Ia baru bisa bangun setelah dibantu oleh sejumlah guru. Selanjutnya korban dilarikan ke Klinik Waluyo untuk mendapatkan perawatan. Oleh dokter korban diberikan obat sirup penahan sakit.
“Saya tidak tahu, tiba-tiba atap sekolah ambruk. Jam pelajaran juga baru dimulai dan saya waktu itu lagi menunduk, tahu-tahu atap ambruk,” ujar Maria kepada wartawan.
Bisma, salah satu siswa yang turut tertimpa atap ruang kelas menuturkan, jumlah siswa yang tertimpa lebih sekitar 11 anak. Masing-masing adalah, ia sendiri, Maria, Asna, Intan (kepala bengkak), Halma, Hana (kening benjol jidat), Ayu (lutut luka), Dewa, Fajar, Lutfi dan Kadafi.
“Semua siswa yang tertimpa atap menangis dan lari keluar, kalau Maria tidak bisa bangun karena tertindih atap. Kepala saya juga benjol nih tertimpa atap. Saya tidak tahu atap bisa rubuh padahal tidak ada hujan atau angin kencang,” kata Bisma.
Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Didi Sugandi, saat dikonfirmasi via ponselnya, mengatakan, gedung SDN Utankayu Utara 01, direhab berat oleh Sudin Dikdas Jakarta Timur tahun 2009. Seluruh plafon ruang kelas terbuat dari holo GRC.
“Kalau dilihat sementara, lepasnya plafon ini akibat skrup GRC terlalu dipasang menyamping dan jarak bentang holo kurang rapat. Namun demikian untuk kepastiannya besok akan dilakukan penelitian oleh Sudin Perumahan dan Gedung Pemda setempat bersama konsultan, untuk memastikan penyebab terjadinya lepasnya plafon GRC itu,” papar Didi Sugandi.
Kepada pihak kontraktor yang menggarap proyek tersebut, tentunya akan diberikan sanksi tegas. Terlebih jika ada unsur kelalaian, maka perusahaan tersebut akan di black list atau masuk daftar hitam perusahaan. Sanksi lainnya, perusahaan ini tidak akan dipercaya untuk merehab gedung sekolah di lima wilayah ibukota. Namun sejauh ini ia belum mengetahui nama kontraktor yang mengerjakan rehab gedung tersebut. (detiknews.com, 26/10/2011)