Ribuan peserta aksi demo anti keserakahan korporasi menutup salah satu pelabuhan tersibuk di AS.
Seorang juru bicara Pelabuhan Oakland di California mengatakan kegiatan maritim terhenti.
“Saat ini kegiatan maritim efektif dihentikan di Pelabuhan Oakland,” demikian pernyataan tertulis yang dikirim pada kantor berita Reuters. “Operasi maritim di wilayah ini akan dilanjutkan kalau situasi sudah cukup aman dan terkendali.”
Penutupan operasi pelabuhan ini menajdi puncak dari aksi sepanjang hari Rabu (02/11) dimana ratusan guru dan pekerja kota lainnya mengikuti seruan untuk mogok.
Peserta aksi juga menghentikan lalu lintas pada sebuah persimpangan dimana seorang veteran militer luka parah pekan lalu saat peserta protes bentrok dengan polisi.
Mantan prajurit marinir Scott Olsen, 24 tahun, kini dirawat di rumah sakit Oakland setelah kepalanya dipukul dengan kaleng gas airmata yang disemprotkan oleh polisi untuk membubarkan massa.
Insiden itu segera menyulut kemarahan warga Oakland, yang terletak di Teluk San Francisco, hingga mereka bergabung dengan gerakan nasional Occupy Wall Street yang kemudian juga menular ke berbagai kota lain di seluruh AS.
Kejadian serupa di tempat lain:
- Polisi di Philadelphia menahan sembilan peserta protes yang melakukan aksi duduk di lobi perusahaan Comcast, perusahaan telekomunikasi kabel terbesar Amerika
- di New York, sekitar 100 veteran tentara melakukan aksi jalan dengan seragam dan berhenti di depan gedung bursa efek setempat dimana pengawalan polisi dilakukan sangat ketat
- di Boston, mahasiswa dan pekerja anggota serikat berjalan ke kantor-kantor Bank of America dan kantor pemerintah untuk memprotes krisis utang mahasiswa
Penyelenggara aksi Occupy Oakland mengatakan tujuan aksi protes memang untuk menghentikan kegiatan di pelabuhan terbesar kelima AS itu, yang tiap tahun melakukan aktivitas ekonomi bernilai US$ 39 miliar (sekitar Rp 350 triliun) dalam bentuk arus impor dan ekspor.
Sementara menurut wartawan BBC Alastair Leithead yang berada di Los Angeles, aksi di Oakland antara lain dilatari oleh angka pengangguran yang lebih tinggi dari angka pengangguran rata-rata di kota AS dan wilayah ini juga menderita parah akibat resesi di negeri Paman Sam itu.
Aksi meluas
Sejumlah kegiatan bisnis tutup sepanjang aksi di Oakland hari Rabu, yang diramaikan oleh mahasiswa, keluarga dengan anak balita serta pegiat buruh.
Mereka mulai aksi dengan pawai diluar balai kota dan sejumlah bank yang ditutup hari itu. Mereka memasang spanduk besar berbunyi: “Ambil alih semua, matilah kapitalisme.”
Aksi mulanya cukup damai dengan pengawalan polisi yang tidak banyak. Meski kelompok buruh mengatakan belum dapat mengagendakan seruan mogok total, sejumlah pekerja kota sudah ikut serta.
Menurut pejabat resmi kota itu sekitar 5% pegawai membolos, termasuk sekitar 360 guru.
Seorang peserta yang ikut aksi demo, guru Brother Muziki, kepada kantor berita AFP mengatakan: “kelas-kelas kepenuhan murid. Tapi (hanya) bank saja yang diberi dana talangan, sekolah-sekolah tidak.”
Para peserta memprotes sistem politik dan finansial yang diyakini hanya berpihak pada korporasi dan kaum kaya yang hanya merupakan 1% dari populasi rakyat Amerika. (bbc, 3/11/2011)