Presiden Venezuela Hugo Chavez menuduh Amerika Serikat dan Uni Eropa “mengintensifkan agresi mereka terhadap Suriah” dan mendatangkan “para teroris” ke negara ini, di mana tindakan kekerasan berlangsung terhadap gerakan protes rakyat yang menuntut penggulingan Presiden Bashar al-Assad.
Chavez mengatakan dalam sebuah pidato di depan ribuan pendukungnya di pusat kota Krakasa, pada hari Ahad (13/11): “Amerika Serikat dan sekutu Eropanya meningkatkan agresi mereka di Suriah. Mereka mendatangkan para teroris untuk melakukan aksi kekerasan, pertumpahan darah dan pembunuhan, sama persis dengan apa yang mereka lakukan di Libya pada awal tahun ini.”
Ia menambahkan “Mereka mampu lancarkan serangan bom, tidak hanya menggulingkan pemerintah Libya, namun juga melakukan penghancuran negara ini, serta pembunuhan atas Kolonel Muammar Gaddafi. Dan sekarang mereka menargetkan hal serupa di Suriah.”
Chavez yang mendukung Kolonel Libya sampai detik-detik terakhir ini, telah mengecam sejak awal operasi militer dilancarkan oleh negara-negara Barat terhadap kekuatan Gaddafi, di mana ia menilai kematian Gaddafi di tangan Majelis Transisi Nasional sebagai “pembunuhan”.
Suriah diwarnai dengan gerakan protes yang belum pernah terjadi sebelumnya sejak pertengahan Maret lalu. Dan sejauh ini kekerasan yang dilakukan pasukan Bashar al-Assad telah mengakibatkan 3.500 orang meninggal, menurut data terbaru yang diterbitkan PBB pada 8 November lalu (islamtoday.net, 14/11/2011).
memang sudah menjadi rencana dan skenario busuk amerika dan sekutunya,dengan cara memfitnah,adu domba setelah semua hancur kemudian baru di rampok dan anehnya lagi sebagian negara negara arab latah ikut mendukung raja setan alias amerika dan sekutunya….
Amerika teroris nyata