HTI Press. Meski kota Pekanbaru sejak subuh diguyur hujan, namun tidak menyurutkan semangat sekitar 500 orang massa yang tergabung dari Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) DPD 1 Riau untuk tetap melakukan aksi menolak kedatangan Presiden Amerika Serikat Barack Husein Obama yang direncanakan akan datang ke Bali pada tanggal 17-19 November 2011 mendatang. Aksi yang melibatkan massa yang terdiri pria dewasa, ibu-ibu dan remaja serta anak-anak ini sudah mulai berkumpul sejak pukul 08.00 wib di Jalan Cut Nyak Dien tepatnya di depan Perpustakaan Soeman Hs. Pukul 09.30 wib massa mulai bergerak menuju RRI dan tampak pula puluhan aparat Polresta Pekanbaru mengawal aksi ini. Massa yang membentuk barisan panjang/longmarch ini, secara bergantian beberapa orang peserta aksi berorasi menyampaikan pesan penyadaran kepada umat tentang pentingnya menolak kedatangan Barack Obama.
“Hati-hati! Kedatangan Obama di KTT ASEAN ke-19 dan East Asia Summit di Bali, November nanti hanya akan mengokohkan perampokan dan imperialisme AS di kawasan Asia Tenggara,” tukas salah seorang orator.
“Umat Islam harus menyadari bahwa saat ini kita masih dijajah dalam bentuk perampokan SDA dan hukum-hukum yg mengadopsi aturan Kapitalisme, buktinya sudah jelas; semakin banyaknya pengangguran, kemiskinan dimana-mana, kelaparan, biaya kesehatan tinggi, pendidikan mahal,dsb”, apakah kita biarkan?
Ditambahkannya, Amerika memiliki agenda terselubung untuk mendesak negara-negara ASEAN+ (ASEAN plus India, Jepang, Korsel dan Australia) untuk bersatu melawan kekuatan Cina dalam persoalan Laut Cina Selatan. “Pada akhirnya Amerika akan mencengkram lebih kuat penguasaan Sumber Daya Alam (minyak dan gas) termasuk di Papua Indonesia,” katanya lagi.
Ketua DPD 2 HTI Kota Pekanbaru, Muhammad Ihsan dalam orasinya mengatakan, kehadiran Presiden Obama (Presiden Negara Penjajah) di Indonesia tidak layak disambut sebagai tamu, karena di tangannya masih berlumuran darah kaum muslimin di Irak dan Afganistan, menolak Obama adalah kewajiban seluruh kaum muslimin agar tidak menyakiti saudara-saudara kita yang masih mengalami penjajahan/imperialisme tentara Amerika Serikat.
Di sepanjang jalan menuju kantor RRI Pekanbaru, massa terus berorasi dan menyebarkan selebaran yang berisi penolakan kedatangan Obama. Massa juga mengusung sejumlah spanduk ukuran besar yang bertuliskan; “TOLAK OBAMA Tolak Kapitalisme dan Imperialisme, Tegakkan Syariah dan Khilafah”, “Obama, The Real Terorist”, “Obama Datang, Papua Melayang” dan beberapa spanduk lainnya.
Setibanya di kantor RRI Pekanbaru massa meminta radio pemerintah itu untuk menyiarkan pembacaan Pernyataan Sikap HTI Tolak Obama Tolak Kapitalisme dan Imperialisme secara langsung (live). Usai membacakan pernyataan sikap, massa melanjutkan aksi long march dan kembali ke Jalan Cut Nyak Dien. Di tempat tersebut massa membubarkan diri dengan tertib.**(ap.in)