Saling memberi hadiah, yang merupakan salah satu tradisi Islam, menjadi fokus pameran di Museum Seni di kota Houston, Texas.
Tema pameran kali ini adalah “Gifts of the Sultan: The Art of Giving at the Islamic Courts” atau seni memberi dalam Islam. Kurator Francesca Leoni mengatakan setiap karya seni yang dipamerkan di museum ini mencerminkan gagasan itu.
Benda-benda yang dipamerkan berasal dari abad ke-8 sampai ke-19. Sebuah piring dekoratif dipajang di pintu masuk. Piring itu bertuliskan sebuah ayat Al-Quran yang artinya “Orang-orang yang beriman adalah mereka yang senang bersedekah.”
Leoni mengatakan pemberian hadiah memiliki arti khusus dalam dunia Muslim.
“Dalam dunia Islam, kemurahan hati selalu menjadi nilai yang sangat penting. Ini adalah semacam kewajiban yang mendalam untuk berbagi kepada yang membutuhkan,” paparnya.
Banyak karya seni di museum ini merupakan hadiah yang diberikan demi kepentingan politik – untuk mendapatkan hasil tertentu. Seperti sebuah karya seni dari tinta dan emas milik Ratu Elizabeth Kedua, yang menggambarkan seorang pemimpin India sedang menerima duta besar Persia pada abad ke-17.
Satu set permainan backgammon yang indah, ubin-ubin keramik yang dicat dan permadani hiasan dinding juga merupakan bagian dari hadiah yang dipajang di museum ini. Banyak dari benda-benda itu yang menampilkan pola Arab dan geometris karena Islam melarang penggambaran manusia dan hewan.
“Ada banyak penggunaan pola geometri dan geometris dari Spanyol sampai ke Asia Tengah dan Indonesia. Lalu masing-masing negara ini menambahkan ciri khasnya sendiri,” paparnya lagi.
Seorang pengunjung bernama Karen White terkesan dengan keragaman karya-karya seni yang ditampilkan. Ia mengatakan, “Saya sangat kagum pada detail dan warna-warna yang indah.”
Francesca Leoni mengatakan kaligrafi Arab mempengaruhi seniman-seniman jauh dari semenanjung Arab, yang datang ke wilayah itu untuk mempelajari bahasa Arab melalui tulisan ayat-ayat suci Al-Quran.
Bagi penduduk Houston, Cyrus Mayeh, sebagian dari objek-objek itu mengingatkannya pada masa kecilnya di Iran.
Ia mengatakan, “Apalagi ketika saya melihat karpet-karpet dari Persia dan saya bisa merasakan duduk di atas karpet itu.”
Rasa kekaguman yang dihasilkan karya-karya seni itu adalah hadiah khusus bagi mereka yang mengunjungi museum itu. (voanews.com, 30/11/2011)