Duta Besar AS untuk Belgia, Howard Gutman menegaskan ada hubungan erat antara tingginya tingkat anti-Semitisme (sikap anti-Yahudi) di dunia dengan kebijakan entitas Zionis terhadap rakyat Palestina.
Di mana surat kabar Israel “Haaretz” menyebutkan bahwa Gutman berkata: “Kita harus membedakan antara anti-Semitisme yang kita mengutuknya dengan kebencian akibat konflik antara kaum Muslim dan Yahudi. Sehingga hanya perjanjian damai yang bisa mengakhiri konflik antara Palestina dan Israel, yang dengannya akan mengurangi kasus anti-Semitisme oleh kaum Muslim.”
Pernyataan ini disampaikan pada saat ia berpartisipasi dalam konferensi “Para Aktivis Hak Asasi Manusia Dalam Rangka Memerangi anti-Semitisme” di Brussel, yang dihadiri oleh para pengacara Yahudi dari seluruh Eropa. Sementara Gutman sendiri adalah keturunan Yahudi dan aktif dalam pengumpulan dana bagi Partai Demokrat dan pemilihan presiden.
Kontan, pernyataan Gutman tersebut memicu ketidakpuasan sejumlah ahli dan pengacara Yahudi yang juga menghadiri konferensi itu. Sehingga, mereka pun menolak pernyataan-pernyataan tersebut. Bahkan salah seorang dari mereka berkata: “Anti-Semitisme itu bukan produk yang lahir hari ini. Dan ini tidak berarti bahwa Yahudi adalah satu-satunya pembuat kejahatan di dunia,” demikian menurut yang dikutip oleh situs Mesir “www. youm7.com“.
Dikatakan bahwa pendudukan Zionis sejak didirikan enam puluh tahun yang lalu, adalah momok yang banyak melakukan pembantaian, kejahatan dan kekejaman terhadap rakyat Palestina dan bangsa Arab. Sementara pembantaian terpenting yang dilakukan oleh pendudukan Zionis adalah pembantaian Sabra, Shatila, Masjid Ibrahin dan Qana, serta pembantaian Sekolah Dasar “Bahrul Baqar” di Mesir (islammemo.cc, 3/12/2011).