Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Mojokerto menilai program kondomisasi yang dicanangkan pemerintah gagal menekan kasus HIV/ AIDS.Karena itu HTI menolak tegas program kondomisasi 100% yang justru dianggap menyuburkan praktik seks bebas.
Dalam aksi di depan Pemkab Mojokerto kemarin, pelajar dari siswi SMP dan SMA dari HTI membawa sejumlah poster yang berisikan pesan moral untuk menghindari seks bebas dan bahaya HIV/AIDS. Selain menolak kondomisasi, HTI juga menolak solusi yang ditawarkan UNAIDS dan WHO untuk menekan penyebaran AIDS. Isna Nurjannah, juru bicara HTI mengatakan, UNAIDS dan WHO menyarankan penggunaan jarum suntik steril, kondomisasi dan antidiskriminasi terhadap Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA).
Tapi faktanya solusi itu gagal menekan penyebaran penyakit mematikan itu. Kondomisasi, kata dia, justru memicu seks bebas.”Bukan melindungi, malah cenderung memberi rasa aman melakukan seks bebas,”kata Isna. Dia menilai empat solusi UNAIDS dan WHO adalah buah pelaksanaan kapitalisme yang mengagungkan liberalisme. Karena itu pemerintah seharusnya tak menganut solusi lembaga yang dinaungi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tersebut.
“Faktanya, dengan solusi yang diberikan badan dunia itu, angka penyebaran HIV/ AIDS justru malah meningkat dari tahun ke tahun. Solusi yang hakiki adalah dengan pelarangan segala bentuk seks bebas, dan narkoba. Ini harus ditegakkan,”tandasnya. (seputar-indonesia.com, 28/11/2011)