Program UNAIDS Picu Seks Bebas Remaja
HTI Press. Dalam rangka Hari AIDS sedunia yang diperingati setiap tanggal 1 Desember setiap tahunnya, DPD II Muslimah HTI Balikpapan menyelenggarakan Forum Muslimah Untuk Peradaban yang khusus mendiskusikan mengenai kasus HIV AIDS di Balikpapan, Sabtu (3/12) di Hotel Mitra Amanah Balikpapan.
Dalam forum tersebut Ir. Wigati Lestari, Ketua DPD 2 MHTI Balikpapan memaparkan fakta HIV/AIDS di Balikpapan. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Balikpapan menunjukkan tren yang terus meningkat. Sementara mayoritas penderitanya penduduk dengan usia produktif, dan penyebab utamanya seks bebas yang telah menjadi gaya hidup banyak remaja di Balikpapan. “Bahkan beberapa remaja usia SMP pun telah tampak mendatangi berbagai acara dan tempat-tempat gaul di kota ini. Dengan masa inkubasi 10 tahun, bila mereka terinfeksi HIV pada saat ini, maka di usia sekitar 23 tahun mereka akan menjadi pengidap AIDS,” ungkap Ir.Wigati.
Mengenai program UNAIDS yang menjadi kebijakan nasional dan dijalankan di bawah koordinasi KPAN, Ir.Wigati mengkritisinya sebagai program yang tidak solutif, dan bahkan memperburuk keadaan. Program kondomisasi, substitusi metadon, pembagian alat suntik gratis dan kesehatan reproduksi remaja yang dijalankan selama ini terbukti tidak membuahkan hasil, bahkan berpotensi untuk membentuk masyarakat berbudaya liberal dan bergaya hidup bebas. Hal ini dapat berujung pada makin bobroknya moral masyarakat dan makin suramnya masa depan bangsa ini.
Zulfa Khoirunniswah, Aktivis MHTI Balikpapan mengemukakan akar permasalahan kasus HIV/AIDS ini, yakni penerapan ideologi sekuler yang hanya mengakui keberadaan Allah di seputar ibadah sholat, zakat, puasa dan ibadah mahdhoh lainnya. “Ideologi ini telah melahirkan masyarakat kapitalistik dan kehidupan liberal tanpa batas. Dengan ideologi ini, para kapitalis terus melakukan berbagai cara untuk memperkaya diri, sementara masyarakat makin terpuruk moralnya karena kehidupannya yang bebas karena merasa tidak diawasi oleh Allah SWT,” jelas Zulfa.
Karena itu, solusi untuk mengatasi akar permasalahan tersebut adalah mengganti ideologi sekuler dengan ideologi Islam. Islam mengatur seluruh aspek kehidupan manusia.
Solusi yang diberikan dunia via UNAIDS atau LSM Global fund justru menyuburkan seks bebas dan meningkatkan angka HIV/AIDS. Maka harus ada institusi resmi yang berani menolak secara tegas solusi ini yaitu Khilafah Islamiyah. “Untuk mengatasi permasalahan ini, khilafah akan melakukan upaya kuratif dan preventif. Sebagai langkah preventif, dalam Islam terdapat perintah untuk menjaga pandangan, larangan mendekati zina, larangan penyebaran pornografi, perintah menutup tempat prostitusi dan tempat maksiat lainnya. Islam pun melarang penggunaan zat yang dapat menghilangkan akal, dan melarang peredarannya,” papar Zulfa.
Lebih lanjut Zulfa menuturkan upaya kuratif pun akan dilakukan, berupa pengobatan sesuai dengan prinsip islam secara gratis, skrining massal oleh negara yang diwajibkan pada semua orang untuk mencegah penularan pada orang-orang sehat, menyediakan tenaga medis serta mengupayakan obat. Khilafah pun harus mengupayakan adanya penelitian penemuan obat. Penderita yang sakit harus dikarantina, agar tidak menularkan meskipun tetap memiliki hak lain yang sama dengan yang sehat.[]
TOLAK KONDOMISASI!!! TOLAK SEKULARISASI YG MELAHIRKAN DEMOKRASI!!