Negara Dikelola tanpa Ideologi

Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarno Putri menilai, Indonesia saat ini dikelola tanpa ideologi, dan terjebak pada pola kepemimpinan lima tahunan.

Penilaian itu dikemukakan Megawati saat membacakan pidato politiknya, dalam pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PDIP di Bandung, Jawa Barat, Senin (12/12).

“Ini buah dari lunturnya idealisme dan semakin menguatnya pragmatisme disegala bidang. Saya berulang kali menegaskan, tanpa ideologi kita bagai berjalan dalam kegelapan, kehilangan arah, kehilangan api penggerak, kehilangan alasan menyatukan rakyat dengan pemimpinannya. Lebih lagi, kehilangan harapan dan kepercayaan diri,” ujarnya.

Ia mencontohkan, dalam bidang ekonomi, terjadinya krisis di Amerika Serikat dan Eropa seharusnya tetap diantisipasi. Karena dikhawatirkan, keadaan ini akan berimplikasi pada melambatnya ekspor nasional.

Lebih jauh lagi, produk-produk dari neagra luar akan semakin agresif memasuki pasar Indonesia, dan membuat bangsa Indonesia takluk menjadi konsumen produk bangsa lain.

“Padahal negara kita kaya sekali. Semestinya kita memiliki daya juang baja dan semangat. Tapi di bawah kepemimpinan yang lemah, ketika dihadapkan tantangan, kita berubah menjadi bangsa lembek yang lebih suka meniru dan menjadi pengikut bangsa lain,” kata Mega.

Tidak adanya ideologi yang kokoh tersebut, sambung dia, juga terlihat dalam pengelolaan negara yang dikelola berdasarkan rezim lima tahunan.

Pengelolaan Negara, dilihat dari kaca mata teknokratik dan berjangka pendek, sehingga kehilangan semua dimensi politik dan ideologinya.

“Baik dalam pemilu presiden maupun kepala daerah, kita terbelunggu oleh visi misi dengan kurun waktu yang hanya lima tahun. Jika kepemimpinan berganti, visi misi ikut berganti. Negara dan bangsa seakan berhenti pada pemerintah atau rezim dengan durasi hidup lima tahunan,” tukasnya. (mediaindonesia.com, 13/12/2011)

Komentar :
Pernyataan yang keliru, Indonesia jelas dikelola dengan ideologi, yaitu Kapitalisme. Sekulerisasi Negara, Demokratisasi Politik, Liberalisasi Ekonomi, Pluralisme masyarakat, jelas mencerminkan Ideologi Kapitalisme.

4 comments

  1. Anwar Affandi

    ya begini ini corak ideologi kapitalisme, melahirkan para politikus pragmantis dan opportunis. hanya ideologi islam yang mampu mengatasi semua persoalan indonsia dan dunia.

  2. Kalau kita teliti lebih mendalam; pernyataan bu mega ini memiliki orientasi politis, yg lebih dr sbg partai oposan. Melihat hubungan erat sang suami Taufik kemas dgn SBY. bs jadi pernyataan bu mega ini merupakan wajah lain PDIP selama ini terhadap demokrat (SBY), dgn seolah2 mendongkrak sistem regulasi pemerintahan 5 Th & posisitiong reideologi bangsa ini. Jd kita jg harus berpikir, bahwasanya para petinggi2 partai dinegeri ini pd hakekatnya sama saja. Mereka msh berpandangan dlm frame yg sama, bahkan mereka tdk segan2 saling bergandengan satu sama lain guna menmenuhi syahwat politikmereka. Dlm bahasa blokonya:..ungkapan megawati diatas memiliki 2 arah: 1. Menganti sistem regulasi kepemimpinan 5 th, mjd lbh panjang lagi sprt bung karno, utk kepentingan penguasa saat ini. 2. memperkokoh Ideologi yg dipakai pemerintah saat ini, tentu dgn penampakan lbh vulgar lagi spy bisa dibilang lbh/ber-ideologi. May_be,

  3. KAPITALISME TELAH NAMPAK KERUSAKANNYA
    LONCENG KEMATIANNYA SUDAH TERDENGAR

  4. Pernyataan yang lugu dan keliru membuat saya bertanya apakah Bu Mega tahu idiologi?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*