Komunitas Muslim Bosnia-Herzegovina menyerukan kepada umat Islam untuk tidak merayakan pergantian tahun. Caranya dengan mematikan lampu.
“Dengan mematikan lampu, anda telah berkomitmen untuk tidak melanggar apa yang dilarang Allah SWT,” demikian bunyi pesan komunitas Muslim seperti dikutip alarabiya.net, Jum’at (30/12).
Imbauan komunitas Muslim terinspirasi buku berjudul “Mutiara Sunnah dalam Perjalanan Waktu” karya Almir Dumica.
“Pada malam itu, awali dengan mematikan lampu dan biarkan semua orang melihat Anda memboikot segala sesuatu yang terjadi pada malam itu. Jangan takut munculnya keberatan sebab anda memiliki hak untuk memilih,” tulis Dumica dalam bukunya. ”Jangan katakan bagaimana saya bisa melakukan itu. Sedang, saya akan dinyatakan sebagai kambing hitam tapi saya akan mengubah apapun.”
Komunitas Muslim juga berpesan kepada umat Islam Bosnia untuk menjadikan pergantian tahun sebagai siklus kehidupan normal. Siklus yang harusnya lebih banyak diisi dengan ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT atas nikmat dan anugerah-Nya. “Pikirkan kesehatan anda dan keluarga, perdamaian dan keamanan yang anda nikmati. Dengan demikian, anda akan sadar setiap malamnya rahmat Allah SWT akan menyertai jiwa dan raga anda,” demikian isi pesan lainnya.
Bosnia Herzegovina merupakan negara balkan dengan populasi Muslim terbesar. Islam masuk ke Bosnia Herzegovina setelah negara ini sempat mejadi bagian dari wilayah Turki Ustmani. Saat ini jumlah Muslim Bosnia mencapai 1,8 juta. (republika.co.id, 31/12/2011)
Seandainya ummat islam di seluruh dunia, termasuk Indonesia, melakukan hal yang sama sebagaimana Bosnia, tentu dampaknya luar bisa. Tapi sayangnya justru umat Islam yang meramaikan pesta pergantian tahun yang mubadir dan menghamburkan banyak dana.
Berpesta pora merayakan pergantian tahun masehi adalah cara-cara jahiliyah yang wajib ditinggalkan, yang akan membuat manusia terlena dan mengarah pada kemaksiyatan. Pergantian tahun merupakan sesuatu yang wajar yang harus diisi dengan taqorub kepada Allah dan banyak berintrospeksi mohon ampun atas dosa-dosa kita….sadarlah wahai ummat Islam, jangan suka meniru-niru kaum non muslim dalam pergatian tahun…
kebanyakan muslim indonesia ikut2an az tnpa dpkir2, lebih parah lg klo yg sdh tahu tp tdk meluruskan mlhan ikut2an gaya KAFIRIN sejengkal demi sejengkal smpai msuk lubang biawak.. Nah Lho..
Pemikiran sebagian besar kaum muslimin di dunia masih terbelenggu oleh tsaqofah-tsaqofah yang diberikan oleh orang-orang kafir, dan mereka tidak tahu apa dampak dari yang merereka lakukan, semoga Allah SWT memberikan mereka hidayah…
banyak muda-mudi yang merayakan tahun baru, mereka bercampur baur hanya demi melihat kembang api menyala, meskipun cuaca tidak mendukung (hujan) tapi tetap acara tidak berguna itu berlangsung,,,
sangat miris memang melihat anak2 muda sekarang tidak memikirkan apa yang terjadi dengan keadaan saudara2nya di belahan dunia yang lain yang menderita karena di jajah musuh2 ISLAM !!!