HTI Press. Refleksi akhir tahun 2011 HTI Malang menyelenggarakan Tabligh Akbar di Masjid al Muhajirin perum Griyashanta Grand Executive Malang. Tabligh Akbar ini disampaikan oleh Mubaligh Kondang Mantan Artis era 90 an, Hari Mukti. Dimulai pukul 08.30 WIB dan diakhiri menjelang adzan Zuhur.
Dalam tablighya Kang Hari menyoroti nista dan sedihnya keadaan kaum muslim di seluruh penjuru dunia. Kenistaan yang dialami kaum muslimin berbanding terbalik dengan luarbiasa besarnya kekayaan potensi yang dimiliki kaum muslimin diseluruh dunia mulai dari Maroko sampai Merauke Irian Jaya. Jumlah tentaranya, kekayaan alamnya yang melimpah ruah, sumber daya manusianya dan lain-lain. Hari Mukti juga menyodorkan fakta begitu menghegemoninya segelintir Yahudi atas para penguasa-penguasa dunia.
Segelintir yahudi ini fokus dengan symbol satu mata menguasai aset-aset negara demi untuk kepentingan yahudi. Ia sebut semisal Rockefeller, Mc Moran Freeport dan lain-lain. Selain itu ia juga menegaskan haramnya tasyabuh mengikuti merayakan natal dan tahun baru. Menurutnya bagi seorang muslim secara fiqih berdasar dalil-dalil al Qur’an toleransi untuk ikut larut dalam perayaan natal dan tahun baru hukumnya haram. Ia juga menyayangkan peryataan selamat natal dari artis-artis muslim dimedia yang sadar maupun tidak sadar telah menjual aqidahnya demi uang dan popularitas. Sementara itu dihari yang sama, Sabtu, 31/12, HTI Chapter UMM Malang dalam refleksi akhir tahun 2011 menyelenggarakan mabid bersama di Masjid kampus UNIGA Malang. Mabit, malam bina iman dan taqwa, ini diisi dengan bakar jagung dan kajian keislaman. Menjelang pergantian tahun baru peserta mabit justru beranjak tidur untuk membedakan diri dengan para pelaku maksiat tahun baru. Di penghujung malam peserta mabit menghidupkan malam dengan tahajud. (LI HTI Malang, 1/1/2012)