Sepuluh anggota petugas Pasukan Bantuan Keamanan Internasional (ISAF) yang dipimpin NATO tewas dalam aksi kekerasan yang melanda Afghanistan sejak awal tahun ini. Korban terbaru aliansi militer di Afghanistan adalah pembunuhan empat tentara di wilayah selatan yang bergolak pada Jumat, membawa korban ke delapan sejak Kamis dan sepuluh sejak awal tahun ini.
“Empat anggota petugas Pasukan Bantuan Keamanan Internasional tewas dalam serangan bom pinggir jalan di Afghanistan selatan sekarang,” kata aliansi itu dalam satu pernyataan yang disiarkan di Kabul Jumat (6/1). Namun siaran itu tidak mengungkapkan kebangsaan korban dan tempat yang tepat insiden tersebut.
Sebelumnya, aliansi militer dalam pernyataan terpisah mengkonfirmasi kehilangan satu dan tiga anggota petugasnya dalam dua insiden terpisah di wilayah selatan. “Seorang prajurit Pasukan Bantuan Keamanan Internasional tewas setelah serangan gerilyawan di Afghanistan selatan hari ini,” kata satu pernyataan yang disiarkan Jumat pagi.
Siaran itu juga tidak mengidentifikasi kewarganegaraan korban, mengatakan itu adalah kebijakan ISAF untuk menunda prosedur identifikasi kausalitas kepada otoritas nasional yang relevan. Tiga tentara tewas pada Kamis, juga di wilayah selatan, tempat gerilyawan Taliban aktif, kata pimpinan ISAF NATO dalam pernyataan lain.
Provinsi Kandahar selatan dan provinsi tetangga, Helmand, Zabul dan Uruzgan telah dianggap sebagai sarang gerilyawan Taliban di Afghanistan yang dilanda militansi.
Insiden-insiden ini terjadi pada saat meningkatnya pemberontakan Taliban di tengah upaya pembicaraan perdamaian Afghanistan dan laporan kesiapan Taliban untuk membuka kantor di negara Teluk Persia, Qatar, untuk memfasilitasi dialog bertujuan menemukan penyelesaian damai keruwetan Afghanistan. (republika.co.id, 7/1/2012)