Presiden Jerman, Christian Wulff menegaskan bahwa negaranya tidak akan mentolerir fenomena permusuhan terhadap orang asing (xenophobia). Jerman akan tetap menjadi masyarakat terbuka dan toleran. Sementara Islam adalah bagian dari masyarakat kami.
Wulff mengatakan pada pertemuan tahunan dengan para delegasi diplomatik pada kesempatan peringatan tahun baru di Berlin, di depan lebih dari dua ratus duta yang mewakili berbagai negara di dunia: “Kami berusaha di negara kami untuk melawan xenophobia, intoleransi, kekerasan dan ekstremisme politik. Semua itu merupakan hal-hal yang kami tidak akan mentolerirnya.”
Presiden Jerman menekankan bahwa negaranya berkomitmen untuk keselamatan dan kebebasan semua warga negaranya. Jerman akan tetap menjadi masyarakat terbuka dan toleran. Sedangkan “Islam adalah bagian dari Jerman”.
Sikap ini datang menyususl terungkapnya-pada awal bulan lalu-tentang pemimpin dari sel neo-Nazisme yang terdiri dari tiga orang, yang dikenal sebagai “Sel Zwickau”, eksekutor serangkaian kejahatan pembunuhan terhadap sembilan orang asing, termasuk seorang polisi perempuan Jerman selama periode antara tahun 2000 dan 2006.
Bahkan Christian Wulff telah menegaskan pada bulan Oktober lalu bahwa agama Islam adalah bagian dari budaya Jerman. (islamtoday.net, 12/1/2012)