Blair Minta Barat Dukung Kekuatan Liberal Arab

Mantan Perdana Menteri Inggris, Tony Blair meminta semua pemerintah Barat mengerahkan semua kemampuannya untuk membantu kekuatan “kaum liberalis dan demokrasi” di tengah-tengah revolusi yang menyapu bersih kawasan Timur Tengah.

Blair mengatakan bahwa gerakan-gerakan keagamaan-maksudnya adalah gerakan yang tidak serius memajukan demokrasi-benar-benar keluar sebagai pemenang dalam musim semi Arab.

Blair-yang sekarang menjadi utusan khusus untuk Kuartet di Timur Tengah-mengungkapkan keyakinannya bahwa untuk rakyat kawasan Timur Tengah ada pertempuran yang lebih besar, yaitu terkait dengan usaha mengenalkan demokrasi.


*** *** ***

Blair dan pemikiran kapitalisme Barat yang diwakilinya benar-benar telah memposisikan Islam sebagai musuhnya, di mana nenek moyangnya telah menyerang konsep-konsep Islam selama puluhan tahun hingga mereka berhasil menghancurkan negara Islam Utsmani, dan melenyapkan sistem pemerintahannya, yang berupa sistem Khilafah, serta sumber kekuatannya, yang berupa al-Qur’anul Karim dan as-Sunnah an-Nabawiyah, juga apa ditunjukkan oleh keduanya, yaitu Ijma’ Sahabat dan Qiyas.

Mereka mengharuskan masyarakat Islam untuk mengadopsi konsep-konsep Barat dan model kehidupan Barat. Mereka juga membentuk komunitas orang-orang yang otaknya sudah dicuci dengan budaya Barat, agar mereka menjadi batalion kelima di antara barisan umat Islam. Mereka berusaha untuk menyebarkan ide-ide pembebasan dari Islam dan pembaratan masyarakat, dengan topeng kemajuan, liberalisme dan demokrasi.

Namun, kegagalan terus membayanginya, meskipun dana yang cukup besar telah digelontorkan oleh Barat dan para bonekanya untuk memalingkan dari jalan Allah. Sebaliknya, semangat jihad dalam diri umat terus mengalir. Orang-orang turun ke jalan menuntut penggulingan para tiran. Dan mereka terus menyerukan penerapan syariah Islam. Sehingga kenyataan ini membuat para pemimpin politik Barat benar-benar gila, termasuk Tony Blair. Dalam hal ini, Barat masih berusaha membuat penyesatan, dan pemblokiran terhadap revolusi- revolusi yang diberkati ini. Dan di antara usahanya adalah partisipasi gerakan-gerakan Islam yang disebut (moderat) dalam kehidupan politik, dengan imbalan sejumlah harga (keuntungan) politik dari dukungan gerakan-gerakan itu pada Barat, dan dari meninggalkan dasar-dasar yang di atasnya gerakan-gerakan itu didirikan.

Sesungguhnya rakyat di kawasan Timur Tengah menuntut tegaknya Islam, dan sama sekali tidak menerima konstitusi buatan manusia. Oleh karena itu, lembaga-lembaga politik dan pemikiran Barat berusaha mencitrakan demokrasi bahwa demokrasi itu murni sebuah proses pemilihan; demokrasi itu tidak keluar dari mekanisme pemilihan penguasa dan anggota parlemen. Padahal demokrasi yang sesungguhnya tercermin dalam pemberian hak untuk membuat konstitusi kepada rakyat, dan menyaingi Allah SWT dalam kekuasaan membuat hukum.

Inilah duka yang dialami Blair dalam pertempuran memperkenalkan demokrasi. Namun dalam hal ini, sama saja koalisi Barat dengan kaum sekuler, atau dengan gerakan-gerakan yang disebut moderat, bahwa kegagalan dan kehancuran adalah nasib akhir dari koalisi ini. Ingat, Islam itu tinggi dan tidak ada yang mampu mengalahkan ketinggian Islam; dan kebenaran itu terang benerang, sementara kebatilan itu gelap gulita.

Sumber: hizb-ut-tahrir.info, 18/1/2012.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*