Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) DPD Jawa Barat menolak kebijakan pemerintah tentang pembatasan BBM bersubsidi pada 1 April 2012 mendatang. HTI menuding, kebijakan tersebut hanya akal bulus pencari fulus.
Penolakan pembatasan BBM bersubsidi itu diungkapkan dalam aksi unjuk rasa yang dilakukan sekira 500 aktivis HTI Jabar di depan Kantor Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Bandung, Jumat (20/1/2012).
Dalam aksi yang dimulai sekira pukul 08.00 WIB itu, massa HTI mengusung dua spanduk besar berisi pernyataan “Aksi Damai HTI Bersama Umat: Tolak Liberalisasi Migas Pembatasan BBM Bersubsidi.”
Massa HTI juga mengusung ratusan poster di antaranya menyatakan “Pembatasan BBM Bersubsidi Akal Bulus Pencari Fulus. Asing untung Rakyat Buntung.”
Massa terus meneriakkan takbir sambil mendengarkan orasi yang dilakukan di atas mobil bak terbuka sebagai panggung.
Juru Bicara HTI Jabar Luthfi Afandi mengatakan kebijakan pembatasan BBM hanyalah kedok dari liberalisasi migas.
“Program pembatasan BBM bersubsidi tidak akan meningkatkan kesejahteraan rakyat, malah justru akan merugikan rakyat. Program ini juga akan menguntungkan pihak asing, maka harus ditolak,” kata Luthfi, di sela unjuk rasa.
Menurutnya, pembatasan BBM merupakan langkah lanjut menuju liberalisasi migas. Program pembatasan BBM bersubsidi sama artinya dengan pencabutan subsidi. Karenanya, rakyat dipaksa beralih ke BBM nonsubsidi seperti Pertamax.
“Pembatasan BBM bersubsidi dalam jangka panjang akan menguntungkan perusahaan minyak asing seperti Total, Shell, dan Petronas,” sebutnya.
Aksi unjuk rasa HTI mendapat kawalan cukup ketat dari Kepolisian. Meski begitu, aksi berlangsung damai dan lalu lintas relatif lancar.(okezone.com, 20/01/2012)