Amerika Serikat telah mengirimkan sekitar 12.000 tentara mereka ke Libya, dalam tahap pertama penyebaran pasukan ke negara kaya minyak Afrika Utara tersebut.
Surat kabar Asharq Alawsat yang berbasis di London, melaporkan pasukan mendarat di kota minyak di timur pelabuhan Brega.
Meskipun penyebaran dikatakan ditujukan untuk menjaga stabilitas dan keamanan di kawasan itu, pasukan diramalkan akan mengambil alih lahan minyak dan pelabuhan strategis yang ada di negara itu.
Brega, kota kilang minyak yang penting, berfungsi sebagai pusat ekspor utama untuk minyak Libya. Kota ini juga salah satu dari lima terminal minyak di bagian timur negara tersebut.
Setelah pemberontakan rakyat Libya, NATO meluncurkan kampanye udara melawan kekuatan rezim sebelumnya pada tanggal 19 Maret 2011 di bawah mandat PBB untuk “melindungi penduduk Libya.”
Aliansi militer Barat, bagaimanapun, banyak dikritik karena kegagalan untuk melindungi warga sipil dan mengambil tindakan di luar ketentuan mandat PBB. (eramuslim.com, 22/1/2012)