HTI Press. Massa Hizbut Tahrir Indonesia DPD I Lampung bersama ummat Bandarlampung, pada hari minggu (22/01) pagi dari Pkl. 09.00, mengadakan aksi dari masjid Taqwa bandarlampung sampai tugu adipura bandarlampung untuk menolak rencana pembatasan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi karena kebijakan ini dinilai merupakan langkah menuju liberalisasi pengelolaan migas di Indonesia, khususnya di sektor hilir setelah liberalisasi di sektor hulu telah sempurna dilakukan.
Dalam aksi ini, para orator Yang menyampaikan orasinya bergantian, yakni Ust Agus, ust Rio AN, Ust Faiz Akbar, Ust Agung dan Ust Indra Djati mengatakan kepada saudara-saudara masyarakat bandarlampung bahwasanya liberalisasi tidak lain adalah penguasaan yang lebih besar pengelolaan migas kepada swasta (asing) dan pengurangan peran negara. dan Kebijakan seperti ini jelas akan sangat merugikan rakyat, yang notabene adalah pemilik sumberdaya alam itu sendiri.
Selain itu, dalam aksi ini peserta ada yang mendorong motor, sebagai bentuk ilustrasi bahwa migas di Indonesia di kuasai oleh asing, sembari membawa miniatur Pom bensin yang bertuliskan perusahaan Migas Asing dan pertamax. dan sesampainya di tugu adipura, masyarakat bandarlampung disuguhkan dengan aksi teatrikal yang menggambarkan betapa liberalisasi migas sudah bercokol di Indonesia, dan tentunnya lagi-lagi yang diuntungkan adalah asing dan rakyat yang sengasara.
Oleh karena itu para orator selanjutnya, yakni Ust. Ir. Dudi Arfian, Ust Ahmad Fathoni, dan Ust Abu farhat menegaskan bahwasanya agar BBM bisa murah maka solusinya terapkan Syariah dan Khilafah, karena syariah yang diterapkan dalam Khilafah menegaskan bahwasanya BBM adalah milik Umat dan harus dikelola oleh negara, dan hasil pengelolaanya dikembalikan kepada rakyat dalam bentuk public service. sehingga dengan begitu rakyat akan sejahtera. (Lajnah I’lamiyah dan infokom HTI Lampung)