HTI Bogor Silaturahmi ke Tokoh Nasional dan Aparat Kota Bogor Bahas Masalah GKI Yasmin

HTI Press. Senin (30/1), pengurus DPD II HTI Kota Bogor melaksanakan kegiatan silaturrahmi di kediaman Prof. Dr. Ir. Rohmin Dahuri, MSc, di Kompleks Villa Indah Pajajaran-Bogor. Selaku salah seorang tokoh masyarakat intelektual, Pak Rokhmin yang didampingi oleh asisten pribadinya Andi Perdana G, banyak memberikan gagasan segarnya terkait dengan berbagai uslub da’wah agar terbangun sinergi di antara komponen umat untuk menghadapi berbagai persoalan yang melanda negeri ini dan kaum muslimin pada umumnya. Di antaranya adalah mendukung kegiatan silaturrahmi di antara tokoh masyarakat, bila perlu tokoh nasional sebagai simpul untuk merajut kebersamaan. Demikian pula kesediaan beliau untuk memberikan sharing dan pencerahan pada berbagai event dalam upaya mencari solusi praktis problematika ummat, khususnya yang terkait dengan bidang pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan yang ditekuninya selama ini.

Ketika ditanya apakah masih berharap adanya perubahan positif bagi perbaikan sistem kehidupan yang dirasakan semakin carut-marut saat ini, dengan lugas Pak Rokhmin mengatakan tidak ada harapan. Salah satu alasannya adalah banyak tokoh muslim yang saat ini berkuasa telah terkena “penyakit Al Wahn” jadi selalu berpikir keduniaan dan jabatan. Setelah masuk ke sistem idealismenya berubah 180o, bersikap hedonis dan bermental korup, mungkin karena sudah merasa hidup nyaman. Padahal ummat ini membutuhkan sosok pemimpin seperti Umar bin Abdul Azis Ra. Di sisi lain banyak ulama yang kehilangan sikap kritisnya terhadap penguasa, bahkan di antaranya seperti bersahabat dengan penguasa korup tersebut. Pak Rokhmin menyinggung HTI yang konsisten dalam da’wah, orang-orangnya tawadhu’, namun sayangnya kurang memiliki Power. Terhadap hal ini, Koordinator LKI telah menjelaskan posisi HTI sebagai sebuah harokah da’wah Islam Ideologis yang dapat menyentuh ghiroh Islam Sang Pemegang Power yang dimaksud agar digunakan sekuat tenaga bagi kemaslahatan ummat (Thalabun Nusrah).

Silaturrahmi juga membahas permasalahan lokal yang terjadi di Kota Bogor, di antaranya adalah soal GKI Yasmin yang saat ini belum ada titik terang penyelesaiannya. Secara umum beliau mendukung gagasan HTI untuk dapat mempertemukan para tokoh di Kota Bogor dan membicarakannya secara serius agar eskalasi konflik yang semakin meningkat di lapangan dapat dihindari, yaitu dengan lebih menekankan kewenangan Walikota Bogor agar bersikap dan bertindak lebih tegas lagi. Beliau sepakat bahwa GKI Yasmin tidak boleh diteruskan pembangunannya. Hadir dalam silaturrahmi ini Ketua DPD II HTI Kota Bogor [Gus Uwik], Tim LF [Muhammad Irfan dan H Ray], Tim LKI [Budi Susetyo, Dr. Maman, Dr. Iwan (LKI Kab. Bogor)], Ust. Firman dan Ust. Assalafi (Mahaliyah Bogor Barat).

Silahturahmi dilanjutkan pada hari Rabu [1 Feb 2012].  Hizbut Tahrir Indonesia DPD II Kota Bogor mendatangi Polisi Pamong Praja [PolPP] Kota Bogor dikantornya, Jl. Pajajaran Bogor. Rombongan DPD II HTI Kota Bogor diterima dengan hangat oleh Kasat PolPP langsung, Bapak Bambang Budianto. Beliau sangat senang mendapat kunjungan ini. Bahkan Beliau menyatakan bahwa kunjungan non formal ini sebenarnya sangat di tunggu-tunggu. Beliau berharap, dengan adanya kunjungan seperti ini, banyak permasalahan yang bisa disharingkan dan dipecahkan. Dalam kesempatan ini, DOD II HTI Kota Bogor menyempaikan aspirasi umat terkait keresahan warga kota bogor secara umum maupun warga sekitar Yasmin terhadap ibadah yang dilakukan oleh jemaat GKI Yasmin yang sangat merugikan masyarakat. Keberadaan ‘gereja’ yang secara hukum melanggar perijinan dan kerap menimbulkan keresahan masyarakat ini jelas tidak diterima oleh warga. Namun, opini yang berkembang di media justru sebaliknya. Opini yang ada di plintir bahwa umat Islam intoleran, tidak berakhlak dan menindas minoritas. Ini jelas opini dari pihak GKI yang menyudutkan umat Islam. Apalagi, opini ini ada upaya ‘diinternasionalisasi’. Buktinya banyak negara-negara kapitalis yang tidak tahu duduk permasalahannya ‘ikut campur’ memberikan tekanan. Jelas, sekali lagi ini merugikan umat Islam.

Berpijak dari kondisi ini, HTI DPD II Kota Bogor memandang bahwa permasalahan ini harus segera diselesaikan dengan tuntas dan secepatnya sesuai koridor hukum yang berlaku. Pihak-pihak yang terbukti memalsukan tanda tangan warga agar segera diproses secara hukum, pejabat-pejabat yang ‘bermain’ juga dibersihkan dan jika memang sudah terbukti bahwa ‘gereja’ GKI Yasmin itu secara sisdur melanggar hukum harus juga ada keputusan hukum. Sebab jika dibiarkan berlarut-larut maka ujung-ujungnya opini dipelintir lagi bahwa umat islam lah yang menjadi ‘penyebabnya’ dan dijadikan ATM oleh pihak-pihak yang mencoba ‘memancing di air keruh’. Dalam hal ini pun pimpinan PolPP [Pak Bambang] menyatakan bahwa Beliau sendiri telah menjadi korban kekerasan jemat GKI, saat ini warga menuntut walikota agar segera membongkar Gereja GKI yasmin dengan bantuan PolPP, karena bangunan GKI tersebut jelas melanggar perda daerah.

Silahturahmi DPD II HTI Kota Bogor berlanjut ke Walikota Bogor pada hari jumat [3/2/2012] di Balaikota Bogor. Kunjungan ini, HTI DPD II Kota Bogor mengajak tokoh bogor dan para ulama. Tercatat yang ikut serta dalam audiensi yang dipimpin oleh HTI ini adalah Bpk Pof Rohmin Dahuri, KH Abdul Wahab (Persis), KH Khotib Malik, Ust Muhibbudin, dll. Dalam silahturahmi ini mendapat sambutan hangat dari Bapak Walikota. Beliau menyampaikan ucapan terima kasih sudah mendapat kunjungan dan berharap kondisi ini bisa berjalan terus. Pak Wali pun bercerita tentang kronologis GKI yasmin dari awal hingga akhir. Pasca kunjungan KeMendagri ditegaskan bahwa masalah GKI Yasmin murni urusan lokal Pemkot Bogor. Hal ini juga terungkap tatkala Beliau berkunjung ke Kemenhankam, yakni menyatakan bahwa itu urusan lokal. Dari apa yang dilakukan pihak Pemkot selama ini, Beliau menyatakan yakin berada on the track dan dibackup oleh Pemerintah Pusat. Dalam kesempatan ini, HTI meminta kepada pihak Pemkot (sebagai pemegang sholahiyat) untuk segera memutuskan dan menyelesaikan permasalahn ini segera dan secepatnya sesuai dengan jalur hukum yang ada. Karena jika dibiarkan berlarut-larut maka akan sangat merugikan umat Islam. Dan Pak Wali pun menyatakan bahwa sudah ada ‘jalan keluar’ untuk permasalahan GKI.[]

Bpk Bambang antusias menyalami rombongan HTI

Bpk Bambang antusias menyalami rombongan HTI

Kasat PolPP Bpk Bambang

Kasat PolPP Bpk Bambang

Ketua DPD II HTI Kota Bogor [Gus Uwik] memberikan bingkisan berupa Majalah Alwaie kepada Kasat PolPP (Bpk Bambang)

Ketua DPD II HTI Kota Bogor (Gus Uwik) memberikan bingkisan berupa Majalah Alwaie kepada Kasat PolPP (Bpk Bambang)

Foto Bersama usai diskusi

Foto Bersama usai diskusi

kunjungan DPD HTI Bogor ke walikota

kunjungan DPD HTI Bogor ke walikota

Ketua LF DPD II HTI Kota Bogor [Ust Irfan] menjelaskan sikap HTI

Ketua LF DPD II HTI Kota Bogor (Ust Irfan) menjelaskan sikap HTI

Bpk Diani_Walikota Bogor menyambut secara hangat Silahturahmi DPD II HTI Kota Bogor Bersama Tokoh Masyarakat dan Ulama

Bpk Diani_Walikota Bogor menyambut secara hangat Silahturahmi DPD II HTI Kota Bogor Bersama Tokoh Masyarakat dan Ulama

Photo Bersama usai diskusi

Photo Bersama usai diskusi

Pak Rohmin (Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan) memberikan respon

Pak Rohmin (Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan) memberikan respon

Photo bersama setelah silahturahmi

Photo bersama setelah silahturahmi

One comment

  1. Salut buat HTI, begitu dong kalau Ulama dan Umaro bersatu kan
    urusan bisa diselesaikan dengan baik, Ayo pak Walikota Bogor segera diselesaikan masalah GKI Yasmin yang unprosedur dan membohongi rakyat, Mudah-mudahan Alloh selalu melindungi dari makar kaum kuffar dan selalu istiqomah dijalan yg diridhoi Alloh Amin ya robbal alamin.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*