Menteri Luar Negeri Israel Avigdor Lieberman bertemu dengan Menlu Amerika Serikat Hillary Clinton, di Washington, AS, Selasa (7/2). Pertemuan itu digelar di tengah ketegangan tinggi dengan Iran dan jalan buntu dalam proses perdamaian Timur Tengah.
Lieberman dan Clinton mengobrol tentang cuaca dalam kesempatan berfoto singkat sebelum pertemuan mereka di Departemen Luar Negeri. Mereka tidak berbicara dengan wartawan.
Menteri luar negeri Israel juga bertemu dengan anggota Kongres Amerika Serikat. Selama kunjungannya, ia menyuarakan ketakutan bahwa Iran sedang mengembangkan senjata nuklir.
Kunjungan Lieberman terjadi sehari setelah Presiden Palestina Mahmud Abbas menandatangani kesepakatan dengan gerakan Hamas untuk mengakhiri keretakan lama antara kedua kelompok penting Palestina itu.
Surat kabar Israel, Maariv, mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah memperingatkan para pejabat untuk menghentikan pernyataan tentang kemungkinan negara Yahudi itu menyerang Iran.
Amerika Serikat dan Uni Eropa keduanya telah meningkatkan tekanan ekonomi terhadap Iran, yang menegaskan – terhadap skeptisisme Barat – bahwa program nuklirnya yang sensitif adalah untuk tujuan damai.
Netanyahu juga mengecam kesepakatan yang diperantarai oleh Qatar tersebut, dan memperingatkan bahwa Abbas harus memilih antara berdamai dengan Hamas atau dengan Israel.
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Victoria Nuland mengatakan bahwa rekonsiliasi adalah hal internal Palestina. Tetapi pemerintah Palestina jelas harus berkomitmen untuk anti-kekerasan dan mengakui Israel.
Perundingan-perundingan langsung antara Israel dan Palestina telah dibekukan sejak September 2010 meskipun upaya Amerika secara periodik terus dilakukan untuk menghidupkan kembali perundingan itu. (metrotvnews.com, 8/2/2012)