Saatnya Melibas Seks Bebas Dengan Khilafah
HTI Press. Sabtu 11 Februari 2012, Surabaya tampak mendung diselingi hujan ringan namun tidak mematahkan semangat para peserta memenuhi undangan Komunitas Perempuan Peduli Keluarga DPD JATIM MHTI untuk berdiskusi mencari solusi seks bebas yang marak di tanah air khususnya Surabaya.
Hadir dalam forum tersebut tidak kurang dari 50 perempuan dari kalangan mubalighah, intelektual kampus,guru dan utusan sekolah menengah pertama dan atas di Surabaya serta tidak ketinggalan ibu-ibu penggerak PKK Kecamatan di Surabaya.
Diskusi terbatas “Seks Bebas Makin Merebak , Dimana Peran Keluarga, Masyarakat, dan Negara” diawali paparan pembuka oleh Ustd. Retno Sukmaningrum anggota DPP MHTI yang menyampaikan bahwa predikat khoiruh ummah sudah tidak melekat lagi pada kaum muslimin ,ini terjadi karena generasi mudanya telah dirusak oleh seks bebas.Padahal eksistensi sebuah bangsa bergantung pada generasinya.Sebelum forum diskusi dimulai peserta mendapat kesempatan mendengarkan gagasan dari dua narasumber yakni Ustd.Atikah Hamin anggota DPD JATIM MHTI dan Ustd.Nurul Izzati Ketua DPD JATIM MHTI dan moderator Ustd. Nikmah Aliyah anggota DPD JATIM MHTI.
Ustd. Atikah menyakinkan peserta bahwa seks bebas yang sudah menjadi budaya sekaligus ajang bisnis saat ini adalah buah dari kehidupan kapitalisme yang ditopang oleh kekuatan global berupa kesepakatan Internasional.Beliau memberikan fakta hasil konferensi hak-hak reproduksi se Asia Pasifik di UGM Oktober 2011 akan semakin memaksa pemerintah untuk mengakomodasi suara remaja dalam hak-hak reproduksi (baca gaul bebas).
Berikutnya Ustd. Nurul Izzati mengkritisi program pendidikan seks ala KRR dan kampanye ABCD yang justru akan mendorong remaja untuk melakukan seks bebas karena merasa bisa melindungi diri dari kehamilan , HIV/AIDS dan penyakit seksual . Solusi tuntas melibas seks bebas menurut Ustd. Nurul adalah menghentikan dan mencabut arus liberalisasi seks,penanaman ketaqwaan dalam skala individu , masyarakat dan sistem Negara yang menerapkan syariah islam sbg aturan publik terrhandal dalam membentengi generasi dan masyarakat.
Diskusi pun menghangat karena semua peserta sudah tidak sabar untuk melibas seks bebas secepatnya karena sudah sangat meresahkan seperti yang dipaparkan Ibu Mariam (Pekerja Sosial di Surabaya) bahwa untuk melibas seks bebas kita butuh jaringan dan dukungan dari masyarakat dan Negara.Pendapat dalam diskusi mengerucut pada peran Negara yang sangat penting.Ibu Siti Nur Esa mubalighah Surabaya menyatakan ” Saya cocok dan setuju kalau memang aturan Negara yang harus diganti dengan Islam,Cuma kita harus menemui siapa?,Monggo.. kalau HTI mau menyampaikan ke pemerintah saya ikut”, demikian beliau dengan semangat memberikan dukungan.
Diskusipun ditutup dengan kesimpulan sebagai berikut: 1)Maraknya seks bebas karena diterapkannya kapitalisme dan tekanan global.2) Solusi tuntas untuk melibas seks bebas adalah dengan penerapan syariah dan khilafah.3)Upaya melibas seks bebas dengan menegakkan khilafah adalah tanggung jawab bersama .[]
seks bebas merupakan bagian dari ideologi liberal kapitalis !
ganti sistem dg syariah dan khilafah !