Survei Centre for Strategic and International Studies (CSIS) menunjukkan kekecewaan terhadap kinerja pemerintah. Hal itu telah mempengaruhi pandangan responden terhadap sistem kenegaraan. Hanya sekitar 50 persen responden yang berpendapat bahwa demokrasi adalah sistem yang baik untuk Indonesia.
“Artinya sebagian lainnya menganggap bahwa demokrasi bukan sistem yang paling baik untuk Indonesia,” kata Ketua Departeman Politik dan Hubungan Internasional CSIS, Philips J Vermote.
Hal itu disampaikan Philips dalam jumpa pers hasil survei nasional CSIS terkait prospek Pilpres 2014 di kantornya Jalan Palmerah Barat, Jakarta, Rabu (15/02/2012).
Menariknya, Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, justru mendapat dukungan terbanyak untuk jadi presiden jika sistem negara Indonesia bukan demokrasi. Dukungan itu dari responden yang tidak meyakini demokrasi sebagai sistem terbaik untuk Indonesia.
“Lebih dari 20 persen mereka (yang tidak menganggap demokrasi sebagai sistem terbaik, red) menyatakan akan memilih Megawati bila pemilu presiden diadakan hari ini,” tutur Philips.
Selain itu, pola dukungan yang mirip juga ditemukan pada Prabowo Subianto. Dia mengantongi dukungan lebih dari 10 persen.
“Prabowo mendapat dukungan nomor dua terbanyak setelah Megawati di antara orang-orang yang menyatakan bahwa demokrasi bukan sistem terbaik bagi Indonesia,” papar Philips.
Sebelumnya, CSIS telah melakukan survei pada 16-24 Januari 2012. Sebanyak 2.117 responden dari 23 provinsi dilibatkan dalam survei tersebut. Salah satu hasilnya, CSIS menyatakan Megawati Soekarnoputri akan menang sekiranya Pemilu Presiden diadakan saat ini.
Dijelaskan CSIS dukungan terhadap Megawati menempati urutan teratas dengan jumlah pemilih 10 persen dari 2.117 responden. Urutan kedua ditempati Prabowo Subianto dengan pemilih 6,7 persen. Sedangkan urutan ketiga bertengger Jusuf Kalla dengan pemilih 5,6 persen diikuti Aburizal Bakrie dengan 5,2 persen.
Namun elektabilitas Megawati tidak mutlak. Hasil survei juga menunjukkan, jika misalnya SBY maju lagi, maka Megawati akan tersingkir. Sebanyak 17,3 persen responden menyatakan masih akan memilih SBY. (detik.com, 15/2/2012)
Hanya orang Idiot memilih Demokrasi ! Ide utopis!
halah bage mana nasib negaraku ini!