Aljazeerah mengatakan dalam situsnya, dengan mengutip dari sumber-sumber Arab bahwa para Menteri Luar Negeri Arab akan membahas dalam pertemuan berikutnya di Kairo untuk mengakui Dewan Nasional Suriah sebagai wakil rakyat Suriah.
*** *** ***
Negara-negara kafir Barat imperialis, selama puluhan tahun, tidak pernah berhenti membuat rencana dan metode politik yang melayani kepentingannya, dan mewujudkan tujuan imperialismenya yang kotor. Barat telah menggunakan banyak metode dan alat yang sesuai untuk mewujudkan tujuannya dengan mencengkeram kuat-kuat masa depan umat Islam, menjarah setiap kekayaan dan memperkokoh hegemoni imperialismenya terhadap umat.
Dan di antara metodenya itu, adalah apa yang dikenal dengan cara mereduksi gerakan politik di suatu negara atau wilayah, melalui kerangka politik yang terkadang berupa organisasi, dewan atau lainnya, yang dibentuk menurut tolok ukur Barat dan mengalirkan apa yang ada dalam wadah politiknya. Kerangka ini kemudian dijadikan tema untuk membangun proyek-proyek Barat yang terkait dengan negara itu, dan mengusulkannya sebagai proyek lokal, atau mereka menyebutnya sebagai proyek nasional. Kemudian kerangka ini disebut sebagai karakteristik “perwakilan sah satu-satunya”.
Dalam rangka memberikan kredibilitas yang hilang bagi kerangka politik yang dibuatnya, maka Barat melakukan pekerjaan untuk menyediakan penutup yang sifatnya lokal, regional dan internasional bagi organisasi-organisasi dan dewan-dewan itu dengan nama nasionalisme. Kemudian organisasi-organisasi dan dewan-dewan itu yang mengatur setiap kebijakan luar negeri. Di tingkat lokal melalui pembelian piutang dan dukungan publik yang disesatkan dengan mempermainkan emosi dan mengobarkannya dengan berbagai aktivitas yang membuat masyarakat berkumpul di sekitarnya; di tingkat regional melalui lembaga-lembaga regional, seperti Liga Arab, Organisasi Kerjasama Islam dan lainnya, belum lagi dukungan dari beberapa rezim penguasa thaghut terhadap dewan-dewan ini dan legitimasinya. Pada saat yang sama datang dukungan internasional yang berasal dari negara-negara besar melalui pengakuan serta dukungan politik dan finansial dalam koridor lembaga imperialis internasional, serta badan-badan pengambil keputusan politik Barat.
Melalui semuai ini, maka dirajutlah konspirasi dengan setiap benangnya untuk memulai berbagai aktivitas kerangka yang dibuatnya ini, sebagai alat lokal yang digunakan oleh Barat untuk memuluskan proyek-proyeknya di bawah nama “pewakilan sah satu-satunya”.
Meskipun muncul konflik mengenai loyalitas bagi kerangka politik itu, apakah yang berkiblat ke Gedung Putih, maupun yang berkiblat ke Downing Street dan Elysee. Hanya saja negara-negara imperialis itu sepakat bahwa metode ini masih efektif untuk menyesatkan rakyat, memalingkannya dan memperlemah semua tuntutan revolusinya.
Bukan rahasia lagi bahwa yang paling menderita akibat dari ide “perwakilan sah satu-satunya” adalah warga Palestina, yaitu ketika Barat dan para penguasa bonekanya di kawasan Timur Tengah membonsai masalah Palestina dari masalah umat Islam menjadi masalah organisasi, yang disebut “Organisasi Pembebasan”, yang pada kenyataannya adalah “Organisasi Penyerahan”. Sehingga hal itu menjadi bencana bagi rakyat Palestina, dan kelahiran organisasi itu masih ilegal karena dibuat oleh-otoritas Dayton Mueller.
Libya, pada saat musim semi Arab, menyusul dengan kendaraan “perwakilan sah satu-satunya” ketika membentuk Dewan Transisi Libya untuk mereduksi revolusi yang diberkati ini dengan Dewan yang menyusu pada Barat, terutama Eropa. Dan mulailah keburukannya terlihat dengan telanjang.
Dan sekarang di Suriah … Revolusi yang baik dan diberkati ini, tengah berlangsung berbagai upaya yang dilakukan oleh Barat dan para anteknya siang dan malam, baik yang lokal maupun yang regional, untuk memalingkan dan menyesatkan tujuan revolusi; setelah terbentu Dewan Nasional Suriah, maka ia mulai bernyanyi melalui satelit untuk mengirim masalah Suriah ke Dewan Keamanan, dan menuntut untuk internasionalisasi masalah, serta deklarasi keinginan untuk mengganti entitas sipil-sekuler demokrasi-dengan rezim Assad, serta berkiblat pada Barat dan proyek-proyek politiknya yang bertujuan untuk memperkuat hegemoni politik Barat dengan sebuah upaya untuk mengubah wajah!
Para Syaikh Teluk yang mengeluarkan seruan untuk mengakui Dewan Nasional sebagai “perwakilan sah”, dan pernyataan Barat-terutama Inggris dan Prancis–yang disampaikan melalui lembaga resmi, serta promosi media di semua tingkat, maka semuanya itu tidak lain adalah kloning terhadap metode yang sama, untuk membonsai revolusi Syam yang agung agar keputusannya ada dalam kerangka yang sesuai dengan proyek-proyek Barat yang telah dirangcang siang dan malam.
Dengan demikian, yang wajib bagi generasi Syam-penduduk bumi terbaik dengan izin Allah-adalah waspada terhadap seruang yang merusak ini, dan konspirasi-konspirasi kotor yang dirancang untuk menentang revolusi mereka yang diberkati. Dalam hal ini, hendaklah mereka tetap teguh dengan slogan-slogannya yang baik, dan hendaklah mereka membuat perwakilan satu-satunya untuk mewujudkan tuntutannya, khususnya slogan “Kami adalah kaum yang dimuliakan Allah dengan Islam … Jika kami menginginkan kemuliaan dengan selain Islam, maka Allah pun menghinakan kami“.
Sumber: hizb-ut-tahrir.info, 16/02/2012.